KOMPAS.com - Miliader sekaligus mantan suami aktris Bollywood Karisma Kapoor, Sunjay Kapur meninggal dunia di London, Inggris pada Kamis (12/6/2025).
Pria berusia 53 tahun itu dilaporkan tewas setelah tak sengaja menelan seekor lebah saat bermain polo di London.
Sengatan lebah di dalam mulutnya memicu reaksi alergi akut yang dikenal sebagai syok anafilaksis dan berujung pada serangan jantung mematikan.
Meski terdengar tidak biasa, para ahli medis menyebut kasus seperti ini bisa saja terjadi meski sangat jarang.
Lantas, bagaimana kronologi Sunjay Kapur tewas usai tak sengaja menelan lebah?
Baca juga: Akibat Persaingan dengan Lebah Madu, Lebah Asli Terancam
Kronologi Sunjay Kapur meninggal karena menelan lebah
Menurut laporan NDTV, Sabtu (21/6/2025), Sunjay Kapur saat itu tengah bermain polo di Guards Polo Club sebagai anggota Aureus, tim yang ia sponsori.
Dalam pertandingan tersebut, Aureus berhadapan dengan Sujan, tim yang dikelola oleh pengusaha perhotelan, Jaisal Singh.
Menurut laporan, seekor lebah masuk ke mulut Sunjay Kapur saat pertandingan berlangsung, menyengat bagian dalam tenggorokannya, dan memicu penyumbatan.
Kapur mulai mengalami kesulitan bernapas dan meminta agar pertandingan dihentikan. Ia lantas meninggalkan lapangan, namun tak lama kemudian mengalami serangan jantung.
Meskipun tim medis berupaya menyelamatkan dengan memberi CPR, nyawa Kapur tak tertolong.
Perusahaan milik Sunjay Kapur kemudian merilis pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa ia meninggal akibat serangan jantung, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Upacara pemakamannya digelar di Delhi pada 19 Juni, dihadiri oleh mantan istrinya Karisma Kapoor bersama dua anak mereka, Samaira dan Kiaan.
Kareena Kapoor Khan dan Saif Ali Khan juga tampak hadir dalam prosesi tersebut.
Baca juga: 8 Manfaat Madu Murni Langsung dari Sarang Lebah untuk Kesehatan
Penjelasan medis soal serangan jantung karena sengatan lebah
Serangan jantung yang diduga dipicu oleh sengatan lebah itu memicu rasa penasaran publik.
Insiden tersebut telah membuat lebih dari 200.000 pencarian daring dalam waktu singkat.
Dilansir dari The Economic Times, Rabu (18/6/2025), merujuk pada laporan University of Melbourne, lebah merupakan hewan yang dilengkapi dengan kantung racun dan sengat berduri sebagai alat pertahanan saat merasa terancam.
Ketika menyengat, lebah akan menyuntikkan racun ke dalam kulit. Sengatnya sering kali tertinggal dalam tubuh korban.
Racun tersebut mengandung campuran protein dan molekul aktif yang cukup kuat untuk menimbulkan rasa nyeri, bengkak, gatal, serta iritasi pada sebagian besar orang.
Meski rata-rata sengatan lebah hanya menimbulkan reaksi ringan di area yang terkena, beberapa orang bisa mengalami alergi parah terhadap racunnya.
Reaksi ini dapat berkembang menjadi anafilaksis, yaitu respons imun ekstrem yang bisa mengancam nyawa.
Baca juga: Pencarian Iptu Tomi Marbun, Tim Sisir Jalan hingga Anggota Tersengat Lebah
Menurut laporan, komplikasi serius seperti ini biasanya bukan disebabkan langsung oleh racun lebah, melainkan oleh reaksi tubuh yang berlebihan terhadapnya, yang dalam kasus tertentu memerlukan perawatan medis darurat atau rawat inap.
Menelan lebah mungkin terdengar aneh dan jarang terjadi, tapi menurut para ahli, hal ini bisa saja terjadi, apalagi saat sedang beraktivitas di luar ruangan di musim panas.
Bobbi Pritt dari Mayo Clinic menjelaskan, kebanyakan serangga bisa dicerna tanpa masalah.
Namun, serangga seperti lebah, tawon, dan semut api yang bisa menyengat atau menggigit bisa berbahaya jika tertelan.
Jika serangga itu menyengat bagian dalam tubuh, seperti tenggorokan, bisa terjadi reaksi alergi yang sangat cepat dan berbahaya.
Bagi orang yang alergi, ini bisa menyebabkan gatal-gatal, pembengkakan di wajah dan leher, sulit bernapas, bahkan serangan jantung mendadak.
Pritt mengingatkan bahwa jika tidak segera ditangani dengan suntikan darurat seperti epinefrin, kondisi ini bisa berakibat fatal.
Baca juga: Bubur Anak Lebah, Makanan Khas Perak Malaysia yang Mirip Cendol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.