Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon saat Musim Kemarau, BMKG Beri Peringatan

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
Bibit siklon tropis 90S dan 96W.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua bibit siklon tropis, yaitu 90S dan 96W, yang mengapit wilayah Indonesia.

Fenomena ini terdeteksi saat sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang biasanya identik dengan cuaca kering dan cerah. 

BMKG melaporkan, bibit siklon 90S berada di wilayah Samudra Hindia barat laut Pulau Cocos (Keeling), sedangkan bibit siklon 96W terpantau di Laut Filipina sebelah timur Filipina.

Kedua sistem tersebut diprediksi dapat memengaruhi kondisi cuaca dan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Akankah Berdampak pada Cuaca Indonesia?

Perkembangan bibit siklon tropis 90S

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, bibit siklon 90S mulai terbentuk pada Minggu (13/7/2025) pukul 13.00 WIB.

Bibit siklon 90S sempat masuk ke Area of Responsibility (AoR) TCWC Jakarta. 

Namun, pantauan BMKG hingga Kamis (17/7/2025) pukul 07.00 WIB menunjukkan, sistem tersebut sudah keluar dari AoR Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta sejak dini hari tadi pukul 01.00 WIB.

Andri menyampaikan, kecepatan angin maksimum di sekitar bibit siklon 90S mencapai 35 knot (65 km/jam) yang terpantau di kuadran selatan-barat daya dari pusat sirkulasinya dan tekanan minimum sekitar 1003 hPa.

Meski begitu, pengamatan citra satelit Enhanced Infrared (EIR) selama 12 jam terakhir menunjukkan bahwa masih ada aktivitas konvektif terutama di bagian barat daya-barat sistem.

“Aktivitas konvektif cukup persisten dan mengalami peningkatan apabila dilihat dari perkembangan deep convection-nya dan dense overcast,” kata Andri kepada Kompas.com, Kamis (17/7/2025).

“Selain itu, untuk shear vertical terpantau cukup kuat dengan pergerakan menuju ke arah barat daya hingga barat,” tambahnya.

Andri menambahkan, berdasarkan analisis angin per lapisan, sirkulasi terpantau
pada lapisan permukaan hingga menengah (10 m-500 hPa).

Sirkulasi di lapisan permukaan hingga 850 hPa menunjukkan sirkulasi yang tertutup yang baik dan pusat sirkulasinya berada di posisi sejajar secara vertikal.

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, 3 Wilayah Ini Berpotensi Terdampak

Perkembangan bibit siklon tropis 96W

Sementara itu, bibit siklon 96W terbentuk sejak Selasa (15/7/2025) pukul 13.00 WIB di wilayah Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat.

Pada saat itu, bibit siklon 96W berada di wilayah Area of Monitoring (AoM) TCWC Jakarta.

"Hasil analisis hari ini, Kamis, 17 Juli 2025 pukul 00.00 UTC (07.00 WIB) bibit siklon tropis 96W masih berada di Area of Monitoring (AoM) TCWC Jakarta, dengan pusat sirkulasi di sekitar 14,9 derajat LU 127,5 derajat BT, di Laut Filipina sebelah timur Filipina, dan tekanan minimum 1000 hPa," imbuh Andri.

Ia mengatakan, pengamatan terkini BMKG menunjukkan bahwa kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 30 knot (56 km/jam) yang terpantau di sebelah selatan hingga barat daya dari pusat sirkulasinya.

Pengamatan citra satelit Enhanced Infrared (EIR) dalam 12 jam terakhir juga memperlihatkan aktivitas konvektif masih persisten terutama di bagian barat hingga timur laut sistem.

Deep convection terlihat masih persisten terpantau di barat daya dan timur laut sistem.

Berdasarkan analisis angin per lapisan, sirkulasi terpantau mulai tertutup dan mempunyai pusat sirkulasi yang cenderung sejajar secara vertikal dari lapisan permukaan hingga menengah (10 m-500 hPa), sementara lapisan 200 hPa cenderung menyebar ke barat.

“Perkembangan bibit 96W didukung oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby, Kelvin, dan Low Frequency di sekitar sistem, suhu muka laut yang cukup hangat (30-32 derajat Celsius), vortisitas dalam kategori kuat dan terpantau mulai terpusat di pusat sirkulasinya, kelembapan udara cukup tinggi pada lapisan 850-500 hPa,” jelas Andri.

“Dan, dari pengamatan angin menunjukkan adanya inflow dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan angin di atas 20 knot. Shear vertical menunjukkan pada kategori lemah dengan kecepatan 5-10 knot,” tambahnya.

Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan intensitas bibit siklon 96W diperkirakan persisten hingga meningkat perlahan dengan kecepatan angin yang cenderung pada kisaran 20 hingga 25 knot (37 hingga 46 km/jam).

BMKG juga memprediksi, angin maksimum terpantau berada di utara dan selatan sistem dengan pergerakan ke arah barat hingga barat laut.

Baca juga: Juni 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Masih Ada Bibit Siklon Tropis? Ini Kata BMKG

Dampak bibit siklon tropis 90S

Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan, intensitas bibit siklon 90S diperkirakan cenderung menguat dengan pergerakan ke arah barat-barat daya.

Sistem tersebut juga diprediksi semakin menjauh dari wilayah AoR dan AoM TCWC Jakarta.

Potensi bibit siklon 90S berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori peluang tinggi, tetapi dalam 48-72 jam ke depan dalam kategori peluang rendah-sedang.

Bibit siklon 90S memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan, terhitung sejak Kamis (17/7/2025) pukul 07.00 WIB hingga Jumat (18/7/2025) pukul 07.00 WIB.

Berikut dampak bibit siklon 90S:

Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter (Moderate Sea):
  • Perairan barat Bengkulu
  • Selat Sunda bagian selatan
Tinggi gelombang 2,5-4,0 meter (Rough Sea):
  • Perairan barat Pulau Enggano
  • Perairan barat Lampung
  • Perairan selatan Banten-Jawa Barat
  • Samudra Hindia barat Bengkulu
  • Samudra Hindia barat Lampung
  • Samudra Hindia selatan Banten
  • Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

Baca juga: Dinyatakan Sudah Punah, Bibit Siklon Tropis 91W Kini Muncul Lagi, Apa Kata BMKG?

Dampak bibit siklon tropis 96W

Andri menyampaikan, dalam 48-72 jam ke depan, bibit siklon 96W diprakirakan masih persisten dengan pergerakan akan cenderung ke arah barat hingga barat daya dan masih berada di AoM TCWC Jakarta.

Andri menyebutkan, potensi bibit siklon tropis 96W berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan masih dalam kategori peluang sedang-tinggi.

Bibit siklon 96W memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan terhitung sejak Kamis (17/7/2025) pukul 07.00 WIB hingga Jumat (18/7/2025) pukul 07.00 WIB.

Berikut dampak bibit siklon 96W:

Angin kencang:
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Maluku Utara.
Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter (Moderate Sea):
  • Laut Sulawesi bagian timur
  • Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud
  • Laut Maluku
  • Samudra Pasifik Utara Maluku
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat.

Baca juga: BMKG Prediksi Adanya Gelombang Tinggi akibat Bibit Siklon Tropis 93P, Laut Mana Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi