KOMPAS.com - Seorang pria di Nanjing, Jiangsu, China bernama belakang Jiao (38) ditangkap Polisi China dan telah ditahan sejak 5 Juli 2025.
Sosok yang dikenal sebagai Sister Hong atau Red Sister itu menyamar sebagai perempuan dan melakukan hubungan seksual dengan pria-pria lain.
Dikutip dari The Standard (13/7/2025), Jiao merekam aksi yang dilakukannya itu secara diam-diam. Video rekamannya pun kemudian dijual secara online.
Rekaman-rekaman aksi Jiao atau Sister Hong tersebut sudah tersebar di berbagai platform media sosial.
Hubungan sesama jenis tidak ilegal di China, namun penyebaran video atau gambar tindakan seksual dapat dijerat hukum.
Mengambil gambar aktivitas seksual di tempat pribadi serta membagikannya juga melanggar hak privasi dan dapat dianggap sebagai tindak pidana.
Baca juga: Restoran di China Tawarkan Menu Teh Sore Bonus Pelukan dengan Anak Singa, Tuai Kecaman
Perkiraan jumlah korban Sister Hong
Dilansir dari The Economic Times, Jumat (18/7/2025), Jiao secara resmi telah ditahan pihak berwenang pada 5 Juli 2025 lalu.
Klaim awal yang menjadi isu di media sosial menyebut bahwa Jiao telah merekam aksi hubungan seksualnya dengan lebih dari 1.600 pria.
Meski begitu, pihak berwenang menyampaikan bahwa jumlah tersebut mungkin dibesar-besarkan.
Sedangkan jumlah korban pasti dari aksi itu belum diungkapkan oleh polisi sambil menunggu penyelidikan yang masih berlangsung.
Sementara biaya berlangganan untuk mendapatkan video aksi-aksi Jiao dengan para pria diduga dipatok sebesar 150 yuan atau sekitar Rp 140.000.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nanjing menawarkan untuk pemeriksaan kesehatan gratis kepada mereka yang terlibat dalam aksi itu.
Meski demikian, belum ada desas-desus mengenai infeksi menular seksual yang terkonfirmasi dalam kasus tersebut.
Baca juga: Demi Bisa Bertahan, Hotel-hotel Mewah di China Jual Kuliner Kaki Lima
Modus yang dilakukan
Jiao menggunakan berbagai alat penyamaran, termasuk rambut palsu, riasan wajah, filter kecantikan, dan perangkat lunak pengubah suara.
Hal tersebut dilakukannya untuk menampilkan dirinya sebagai seorang perempuan dan dikenal sebagai Sister Hong.
Sister Hong kemudian “memikat” para pria dengan mengatur janji kencan gratis dan iming-iming hubungan seksual. Pria-pria itu diminta untuk mendatangi kediaman Sister Hong.
Sebagai imbalan untuk pertemuan-pertemuan tersebut, Jiao hanya meminta barang-barang biasa seperti buah-buahan, minyak kacang, kertas tisu, dan susu.
Baca juga: Tren Baru di China, Sewa Kantor untuk Tutupi Status Pengangguran, Berapa Tarifnya?
Tipe pria yang jadi target
Banyak target atau korban dari aksi Sister Hong tersebut merupakan para pria “berkualitas tinggi”.
Istilah itu secara khusus menggambarkan seorang individu pria muda yang mempunyai penampilan menarik dan sehat secara fisik.
Para pria yang telah menjadi targetnya, termasuk mahasiswa, karyawan muda, petugas gym, hingga warga negara asing.
Meski demikian, setibanya di kediaman Sister Hong dan mengetahui identitas aslinya, pria-pria tersebut tidak pergi dari sana. Bahkan beberapa memilih untuk kembali kepadanya untuk interaksi lebih lanjut.
Baca juga: Susah Cari Kerja, Anak-anak Muda di China Pilih Kerja Jadi Cucu Penuh Waktu dan Digaji Rp 15 Juta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.