KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi pada 22-28 Juli 2025.
Hujan lebat hingga gelombang tinggi masih mengintai wilayah Indonesia walau 45 persen zona musim (ZOM) sudah memasuki periode kemarau hingga dasarian III (tanggal 21-31) Juli 2025.
Wilayah yang sudah memasuki musim kemarau, yakni sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian wilayah Sumatera bagian selatan, dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Diprediksi Terjadi 15–21 Juli 2025, Ini Wilayahnya
Penyebab hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi 22-28 Juli 2025
Dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (21/7/2025), prediksi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi didasarkan pada hasil analisis terkini terhadap dinamika atmosfer.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Kondisi tersebut didukung oleh beberapa faktor, yakni skala global, regional, dan lokal yang secara kolektif menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil dan kondusif untuk pembentukan hujan dengan intensitas yang bervariasi.
BMKG menyebutkan, kondisi iklim global menunjukkan bahwa ENSO dan Dipole Mode berada pada kategori netral.
Namun, nilai Southern Oscillation Index (SOI) yang positif (+13.1) mengisyaratkan bahwa ada aliran massa udara dari Pasifik yang menambah suplai udara ke wilayah Indonesia, khususnya bagian timur.
BMKG juga mendeteksi Outgoing Longwave Radiation (OLR) dan fenomena gelombang ekuator dalam skala regional.
Baca juga: Anomali Curah Hujan, Baru 30 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau
Dua sistem tersebut mengindikasikan kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif yang signifikan, terutama di Sumatra bagian utara dan pesisir barat Sumatra.
“Aktivitas gelombang ekuator menjadi salah satu pendorong utama dinamika cuaca dalam periode ini,” tulis BMKG dalam penjelasannya.
“Gelombang Rossby Ekuator terpantau aktif di Samudra Hindia barat Sumatra, perairan utara Aceh, Laut Andaman, Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan, hingga Laut Flores dan NTT. Pada saat yang sama, Gelombang Kelvin aktif merambat dari Samudra Hindia barat Sumatra, melintasi sebagian besar Sumatra, Selat Karimata, Kalimantan Barat, hingga Samudra Pasifik di timur laut Papua,” tambahnya
BMKG juga memantau Gelombang Low Frequency yang cenderung persisten aktif di Samudra Hindia di selatan Jawa, sebagian besar Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi, Maluku, dan hampir seluruh kepulauan Papua.
Kombinasi gelombang-gelombang tersebut, terutama di Samudra Hindia barat Sumatra, memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Faktor lain yang berpotensi membuat Indonesia dilanda hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi adalah bibit siklon tropis 97W di Laut Filipina yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi).
Baca juga: BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi 18-25 Juli 2025, Berikut Wilayahnya
Daftar wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi
BMKG telah merilis wilayah mana saja yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Berikut daftarnya:
Periode 22-24 Juli 2025- Peningkatan hujan dengan intensitas sedang:
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan.
- Hujan lebat (siaga):
- Maluku.
- Angin kencang:
- Pesisir utara Aceh.
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai Wilayah Indonesia 12-18 Juli 2025, Ini Kata BMKG
Periode 25-28 Juli 2025- Peningkatan hujan dengan intensitas sedang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan.
- Hujan lebat (siaga):
- Papua Pegunungan.
- Angin kencang:
- Jawa Barat.
Selain hujan lebat dan angin kencang pada 22-28 Juli 2025, beberapa wilayah diprediksi mengalami peningkatan kecepatan angin permukaan yang dapat melebihi 25 knot.
Kondisi ini berpotensi terjadi di Laut Andaman, perairan utara Aceh, Laut Natuna Utara, dan Laut Cina Selatan, yang dapat memicu kenaikan tinggi gelombang laut di wilayah perairan tersebut.
Baca juga: Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Indonesia pada 22-23 Juli 2025
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.