KOMPAS.com - Lini masa media sosial X ramai membahas suhu dingin di malam hari yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Fenomena cuaca tersebut diduga disebabkan karena angin monsun Australia yang menguat sehingga membawa udara kering ke wilayah selatan Indonesia.
Beberapa warganet di Pulau Jawa membagikan tangkapan layar ponsel mereka yang menunjukkan suhu 13 derajat Celsius sampai dengan 24 derajat Celsius di malam hari.
"Pantes lagi makan mie rebus baru tak tinggal ambil air udah dingin lagi mienya," tulis @yua*********, Senin (21/7/2025).
Lantas, apa penyebab suhu dingin di malam hari?
Baca juga: Suhu Dingin Awal Juli Tembus 11 Derajat Celsius, BMKG Ungkap 3 Penyebab Udara Seperti Es
BMKG ungkap penyebab suhu dingin di malam hari
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani, menerangkan suhu dingin disertai angin yang terjadi pada malam hari disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu penyebabnya adalah kondisi cuaca yang umumnya cerah di siang hingga malam hari.
"Hal ini menyebabkan tutupan awan relatif sedikit," kata Ida, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
Dia menerangkan, cuaca cerah di sepanjang siang dan malam hari itu menyebabkan panas yang terserap ke permukaan bumi mudah terlepas tanpa adanya awan yang menghalangi.
Hal ini menyebabkan panas bisa kembali ke atmosfer pada malam hari sehingga terjadi penurunan suhu permukaan yang cukup signifikan.
Biasanya, penurunan suhu semakin signifikan terjadi pada dini hari. Fenomena ini sering disebut dengan Bediding.
"Bediding adalah istilah lokal untuk menggambarkan suhu udara yang sangat dingin, biasanya dirasakan pada malam hingga pagi hari selama musim kemarau," ungkap ida.
Selain cuaca cerah, suhu yang relatif dingin di malam hari juga disebabkan karena Monsun Australia.
Monsun Australia adalah pergerakan angin yang berasal dari dataran Australia menuju ke Asia melewati Indonesia.
"Monsun Australia membawa massa udara kering dan dingin ke wilayah Indonesia," ucapnya.
Angin ini membawa udara dingin dan kering dari belahan Bumi selatan ke Indonesia.
Baca juga: Dieng Sempat Alami 0 Derajat Celsius, Suhu Dingin Berpotensi Berlangsung Hingga September
Sampai kapan suhu dingin di malam hari terjadi?
Ida memprediksi, suhu dingin di malam hari bakal terus terjadi hingga musim kemarau selesai.
"Jika kondisi atmosfer tetap mendukung, fenomena ini normalnya dapat terus berlangsung hingga memasuki awal masa transisi menuju musim hujan," kata dia.
Saat ini sekitar 45 persen dari Zona Musim (ZOM) di Indonesia sudah memasuki periode kemarau, data berdasarkan analisa hingga dasarian III Juli 2025.
Menurut prediksi BMKG, puncak musim kemarau secara umum terjadi pada Juli-Agustus 2025.
Pulau Jawa dan Papua cenderung akan mengalami puncak musim kemarau lebih awal dibandingkan wilayah lainnya.
Pantauan BMKG menunjukkan Pulau Sulawesi dan Sumatera mengalami puncak musim kemarau yang bergeser menjadi lebih lambat.
Dengan begitu, fenomena suhu dingin di malam hari ini diperkirakan berlangsung sampai dengan Agustus 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.