KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan pesawat An-24 yang dioperasikan Angara Airlines.
Pesawat Rusia itu jatuh usai dilaporkan hilang di Wilayah Amur, Timur Jauh Rusia pada Kamis (24/7/2025).
Sebanyak 48 orang di dalamnya dipastikan meninggal dunia.
"Puluhan orang tewas setelah sebuah pesawat penumpang jatuh di Wilayah Amur hari ini. Saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan sahabat para korban tewas dalam kecelakaan itu," kata Putin, dikutip dari TASS.
Penyelidikan penyebab pesawat Rusia An-24 jatuh masih berlangsung hingga kini.
Baca juga: Pesawat Rusia Jatuh Usai Hilang Kontak, Semua Penumpang Diduga Tewas
Kronologi pesawat Rusia An-24 jatuh
Pesawat An-24 terbang dari Khabarovsk menuju Blagoveshchensk di perbatasan Rusia-China dan selanjutnya ke Tynda pada Kamis (24/7/2025)
Namun, sekitar pukul 13.00 waktu setempat, pesawat tersebut dilaporkan hilang.
Diberitakan TASS, pesawat An-24 gagal melapor di pos pemeriksaan yang ditentukan beberapa kilometer dari Bandara Tynda.
Kantor Kejaksaan Transportasi Far East Russia (Timur Jauh Rusia) mengatakan, pesawat hilang kontak dari radar setelah melakukan putaran balik saat mendekati pendaratan di Tynda.
Tim penyelamat yang dikirim Kementerian Darurat Rusia kemudian datang ke lokasi hilangnya pesawat.
Medan hilangnya pesawat terbilang sulit lantaran tidak ada akses jalan menuju ke lokasi. Akibatnya, tim penyelamat yang berjumlah lebih dari 100 orang terpaksa menggunakan alat berat untuk membuka jalan.
Puing-puing pesawat An-24 ditemukan di lereng gunung, 16 kilometer dari Tynda, sekitar 7.000 kilometer di timur Moskwa.
Badan pesawat itu hancur dan terbakar. Asap tebal tampak mengepul di atas hutan tersebut.
Baca juga: Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang Usai Jadi Tentara Bayaran Rusia, Masih WNI?
Korban tewas kecelakaan pesawat Rusia An-24
Laporan awal menunjukkan bahwa semua orang di dalam pesawat tewas.
Layanan darurat awalnya menyatakan ada 40 penumpang, termasuk 2 anak-anak, dan 6 awak kapal di dalamnya.
Namun, dikutip dari The Globe and Mail, Gubernur Wilayah Amur Vasily Orlov memastikan bahwa pesawat itu membawa 43 penumpang, 5 di antaranya anak-anak, bersama dengan 6 awak.
Pernyataan sebelumnya dari gubernur menyebutkan bahwa 49 orang di dalam pesawat meninggal. Tetapi jumlah tersebut kemudian diperbarui menjadi 48.
Alasan perbedaan jumlah korban belum diketahui dengan jelas.
Baca juga: Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang dari Rusia, Bagaimana Awal Masalahnya?
Dugaan penyebab pesawat An-24 jatuh
Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan pesawat An-24 Angara Airlines.
Namun, kantor berita media Rusia, TASS menduga bahwa kecelakaan itu disebabkan karena kesalahan kru selama pendaratan.
Pada saat kejadian, dilaporkan bahwa kondisi cuaca buruk sedang terjadi. Hal itu menyebabkan visibilitas rendah yang bisa mengganggu penerbangan.
Pihak pemerintah telah membuka penyelidikan berdasarkan Pasal 263, bagian 3 KUHP Rusia atas dasar pelanggaran peraturan keselamatan lalu lintas udara yang mengakibatkan kematian tiga orang atau lebih.
Sementara itu, beberapa media Rusia melaporkan bahwa pesawat An-24 sudah berusia hampir 50 tahun.
Vasily Orlov mengumumkan tiga hari berkabung atas insiden ini. Dia juga menginstruksikan agar bendera dikibarkan setengah tiang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.