Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Penyelidikan Kematian Diplomat Kemenlu, Ini Fakta Barunya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian
Kasus Kematian Diplomat Kemlu: Kriminolog UI sebut arah lakban bisa jadi salah satu kunci penyebab kematian Diplomat Muda Kemlu.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Penyelidikan kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berlanjut. 

Seperti diketahui, ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025). 

Polisi kini fokus pada pendekatan forensik untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban. 

Baca juga: Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai petunjuk baru telah ditemukan, termasuk temuan barang bukti dan hasil olah tempat kejadian perkara dan CCTV dari Kemlu. 

Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari perkembangan terbaru penyelidikan kasus kematian ADP?

Rekaman CCTV tunjukkan aktivitas ADP di rooftop Kemlu

Polisi Polda Metro Jaya terus mengembangkan penyidikan terkait kematian diplomat Kemlu ADP yang belakangan menarik atensi publik. 

Kamera CCTV yang dipasang di Gedung Kemlu turut memberikan petunjuk lebih lanjut. 

Rekaman yang diperoleh menunjukkan bahwa pada Senin malam (7/7/2025), ADP naik ke rooftop lantai 12 sekitar pukul 21.43 WIB. 

Ia membawa tas gendong dan tas belanja, namun saat turun pada pukul 23.09 WIB, kedua tas tersebut sudah tidak ada.

"Berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (24/7/2025). 

Baca juga: Sosok Diplomat Kemenlu yang Meninggal Dililit Lakban: Dikenal Tertutup, Tangani Kasus Kriminal WNI

Temuan dua sistem kunci di kamar kos ADP

Salah satu temuan penting adalah kondisi pintu kamar indekos yang dilengkapi dua sistem kunci. 

Dalam tayangan Kompas TV Petang, ditunjukkan dua sistem kunci di pintu kamar indekos ADP. 

Kunci pertama adalah kartu akses yang terintegrasi langsung dengan gagang pintu, sementara kunci kedua adalah sistem manual yang hanya bisa dioperasikan dari dalam ruangan.

Kombinasi dua kunci ini menimbulkan pertanyaan terkait bagaimana ADP bisa terkunci di dalam kamar jika tidak ada pihak ketiga yang masuk secara paksa. 

Kondisi plafon kamar kos ADP

Selain itu, polisi juga mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan kerusakan pada plafon kamar korban.

Kondisi ini semakin memperkecil kemungkinan bahwa seseorang menyusup ke dalam melalui atap atau langit-langit kamar. 

Tidak ada kerusakan di plafon atau perusakan kunci menunjukkan bahwa kemungkinan kematian ADP disebabkan oleh faktor internal di kamar kos tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Diplomat Kemenlu yang Tewas di Indekos

Temuan obat-obatan di dekat korban

Polisi menemukan ADP dalam kondisi tergeletak di atas kasur pada hari berikutnya, dengan kepala dililit lakban kuning dan tubuhnya diselimuti selimut biru. 

Di lokasi kejadian, polisi menyita beberapa barang bukti, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, serta obat-obatan yang ditemukan di kamar kos tersebut. 

Polisi juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban, namun hingga kini belum dapat dipastikan apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.

Polisi telah periksa 15 saksi

Dalam penyidikan lebih lanjut, penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa 15 saksi. 

Mereka terdiri dari penghuni indekos, rekan kerja ADP di Kemlu, anggota keluarga, dan pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban.

"Sampai dengan saat ini tim penyidik telah melakukan klarifikasi dan ambil keterangan. Ada 15 orang," kata Ade Ary.

Penyidikan menggunakan pendekatan scientific investigation 

Penyelidikan menggunakan pendekatan scientific investigation juga terus dilakukan. 

"Ini merupakan komitmen Polda Metro Jaya dalam mengungkap peristiwa agar akuntabel, proporsional, dan hasil akhirnya dijelaskan transparan," tegas Ade Ary.

Kasus ini terus menarik perhatian publik, dengan banyaknya pertanyaan yang belum terjawab mengenai kejadian-kejadian yang terjadi sebelum kematian ADP. 

Rekaman CCTV dan bukti-bukti lainnya masih akan menjadi kunci penting dalam mengungkapkan penyebab pasti kematian diplomat muda ini.

(Sumber: Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi