KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem pada akhir Juli 2025.
BMKG memprediksi, beberapa wilayah bakal dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang pada 25-31 Juli 2025.
Cuaca ekstrem juga dibarengi dengan peningkatan kecepatan angin permukaan yang dapat menyebabkan gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan.
Baca juga: Prediksi BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa Indonesia 22-28 Mei 2025
Penyebab hujan lebat dan angin kencang
Berdasarkan prakiraan yang dirilis BMKG pada Jumat (25/7/2025), cuaca ekstrem selama sepekan ke depan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mendapati potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan meningkat dalam sepekan ke depan.
Kondisi tersebut didukung oleh berbagai faktor, mulai dari skala global, regional, hingga lokal, yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan hujan dengan intensitas bervariasi.
Analisis kondisi iklim global juga menunjukkan El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Dipole Mode berada pada kategori netral.
Baca juga: Anomali Curah Hujan, Baru 30 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau
Kendati demikian, nilai Indeks Osilasi Selatan (SOI) yang positif (+13.1) menunjukkan aliran massa udara dari Pasifik yang menambah suplai uap air ke wilayah Indonesia, khususnya di bagian timur.
Berdasarkan pantauan BMKG secara regional, Outgoing Longwave Radiation (OLR) kombinasi Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang ekuator lainnya Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, menunjukkan aktivitas konvektif cenderung meningkat secara signifikan.
Kondisi tersebut terjadi di wilayah Sumatera, Jawa, dan Papua pada akhir Juli 2025.
Selain itu, BMKG juga memprediksi kecepatan angin maksimum di dekat pusat siklon tropis CO-MAY mencapai sekitar 55 knot (102 km/jam) terhitung sejak Jumat (25/7/2025).
Kecepatan angin maksimum meningkat akibat Siklon Tropis CO-MAY yang diprediksi bergerak ke arah utara hingga timur laut, menjauhi wilayah Indonesia.
“Dalam 48 jam ke depan (26 Juli 2025, pukul 00 UTC), kekuatan angin maksimum siklon tropis CO-MAY diperkirakan akan melemah, dengan kecepatan angin di dekat pusat sistem menjadi 35 knots (65 km/jam), dan dengan pergerakan ke arah timur laut, menjauhi wilayah Indonesia,” tulis BMKG dalam laporannya.
Baca juga: Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon saat Musim Kemarau, BMKG Beri Peringatan
“Setelah itu, dalam 72 jam ke depan (27 Juli 2025) siklon tropis CO-MAY diperkirakan akan terus melemah,” tambahnya.
BMKG juga mengamati bibit siklon tropis 98W di Samudra Pasifik Utara Papua yang bergerak dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan 1004 hPa.
Pergerakan siklon hingga tiga hari ke depan diprediksi ke arah utara-barat laut dengan potensi menguat dan potensi menjadi siklon tropis dalam 24-72 dalam berada pada kategori sedang-tinggi.
“Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Perairan utara Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dari Papua Pegunungan hingga Papua Tengah, dan di Samudra Pasifik utara Papua,” kata BMKG.
“Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Perairan utara Aceh, Laut Cina Selatan, Laut Filipina, dan Laut Banda. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis, bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut,” sambungnya.
Baca juga: BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi 18-25 Juli 2025, Berikut Wilayahnya
Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang 25-31 Juli 2025
BMKG merinci wilayah mana saja yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang dalam sepekan ke depan.
Berikut daftarnya:
Periode 25-27 Juli 2025- Peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di:
- Sumatera Barat
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jakarta
- Jawa Tengah
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Timur
- Maluku Utara
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan.
- Hujan lebat (siaga):
- Jawa Barat
- Jawa Timur.
Baca juga: Hujan Saat Kemarau Diprediksi Berlanjut hingga Oktober 2025, BMKG Ungkap Penyebabnya
Periode 28-31 Juli 2025- Peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di:
- Sumatera barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Kalimantan Barat
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan.
- Hujan lebat:
- Jawa Barat
- Jawa Timur.
- Angin kencang:
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Kenapa Hujan Es Terjadi di Depok di Tengah Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Gelombang tinggiMasyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai lebih dari 25 knots.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan:
- Laut Andaman
- Perairan utara Aceh
- Laut Cina Selatan
- Laut Filipina.
Baca juga: Update BMKG: Daftar Wilayah yang Sudah Masuk Musim Kemarau per Juli 2025
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.