KOMPAS.com - Seorang pramugara American Airlines bernama Estes Carter Thompson III (38) dijatuhi hukuman 18 tahun 6 bulan usai diam-diam merekam penumpang perempuan berusia 14 tahun di toilet pesawat dalam penerbangan.
Thompson ditangkap dan didakwa pada Januari 2024 setelah pihak berwenang menerima laporan dari korban.
Korban menemukan perangkat perekam tersembunyi milik Thompson di dudukan toilet saat dia terbang pada 2 September 2023 dari Charlotte ke Boston.
Dikutip dari USA Today, Kamis (24/7/2025), American Airlines menyatakan, Thompson egera diberhentikan dari layanan dan tidak bekerja untuk maskapai tersebut sejak saat itu.
Thompson pun mengaku bersalah atas dua tuduhan yang diarahkan kepadanya pada Maret 2025 lalu.
Satu tuduhan percobaan eksploitasi seksual terhadap anak-anak, serta satu tuduhan kepemilikan pornografi anak yang menggambarkan anak di bawah umur.
Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun 6 bulan oleh pengadilan pada Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Kegemukan, Penumpang Pesawat Thai Lion Air Diseret Keluar Usai Minta Pindah ke Kursi Darurat
Kronologi kejadian
Hakim Pengadilan Distrik AS di Boston, Julia Kobick menyebut perilaku Thompson “mengerikan” dan mengatakan bahwa “kepolosan anak-anak yang menjadi korban telah hilang” karena tindakan itu.
Dilansir dari CBSNews, Kamis (24/7/2025), kronologi berawal saat korban terbangun untuk menggunakan toilet kabin utama yang terdekat dengan tempat duduknya dalam penerbangan 2 September 2023.
Kemudian Thompson mengatakan kepadanya bahwa toilet kelas utama kosong dan mengantarnya ke sana.
Korban mengaku, sebelum dia memasuki kamar mandi, Thompson mengatakan kepadanya bahwa dia perlu mencuci tangan dan dudukan toiletnya rusak.
Baca juga: Daftar Kecelakaan Pesawat Boeing Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir
Setelah Thompson pergi, korban memasuki kamar mandi dan melihat stiker merah di bagian bawah tutup dudukan toilet yang berada dalam posisi terbuka.
Stiker itu bertuliskan tinta hitam dan huruf besar, “peralatan katering yang tidak berfungsi,” “keluarkan dari layanan,” dan “dudukan rusak.”
Di bawah stiker tersebut, Thompson ternyata menyembunyikan ponselnya untuk merekam video.
Korban pun menggunakan ponselnya untuk mengambil gambar stiker dan ponsel Thompson yang disembunyikan sebelum pergi.
Di pengadilan pada (23/7/2025), Thompson meminta maaf telah melakukan aksi itu, serta menggambarkan tindakannya sebagai “egois, sesat, dan salah.”
Baca juga: 10 Kecelakaan Besar Air India Sepanjang Sejarah, Terbaru pada 12 Juni 2025
Lihat Foto
Ilustrasi pesawat American Airlines.
Diduga ada korban lain
Polisi menuduh Thompson memiliki rekaman empat gadis lain yang berusia antara 7 dan 14 tahun yang menggunakan toilet pesawat selama 9 bulan.
Dalam nota tuntutan yang disampaikan di pengadilan, pengacara pemerintah AS mengatakan bahwa Thompson melakukan tindakan itu terhadap lima bocah perempuan.
“(Thompson) merampas kepolosan dan keyakinan lima gadis muda akan kebaikan dunia dan orang-orang yang akan mereka temui di dalamnya,” bunyi nota tuntutan.
“Ia meninggalkan mereka dengan rasa takut, ketidakpercayaan, ketidakamanan, dan kesedihan,” sambungnya.
Baca juga: Ban Pesawat Garuda Indonesia Lepas Saat Mendarat di Bandara Tanjung Pinang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.