KOMPAS.com - Sejumlah negara diwajibkan membeli unit pesawat Boeing dalam kesepakatan dagang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dengan begitu, perusahaan kedirgantaraan tersebut akan menerima aliran pesanan baru yang stabil dan bisa menjadi titik balik kebangkitan mereka setelah masa krisis selama bertahun-tahun.
Pakar kebijakan perdagangan di Capitol Counsel, Bruce Hirsh mengatakan bahwa kesepakatan dagang Trump sudah biasa melibatkan perjanjian pembelian unit pesawat seperti ini.
"Sejak masa jabatan pertamanya (Trump), kesepakatan dagangnya umumnya melibatkan perjanjian pembelian semacam ini," ujar Hirsh.
"Mitra dagang kami mengetahui hal ini, jadi mereka mencari barang-barang berharga mahal seperti ini (unit pesawat) yang bisa mereka tawarkan untuk dibeli," lanjut dia.
Lantas, negara mana saja yang diwajibkan membeli pesawat Boeing dalam kesepakatan dagang dengan AS?
Baca juga: Indonesia Wajib Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Berapa Harga Boeing 777?
Negara-negara yang wajib membeli Boeing
Pada bulan ini, pesanan ratusan jet Boeing telah diumumkan dalam kesepakatan dengan Indonesia dan Jepang.
Melalui pernyataan resmi Trump, Indonesia telah setuju untuk membeli 50 unit pesawat Boeing dengan sebagian besar tipe Boeing 777.
Kesepakatan dagang tersebut membuat Indonesia mendapat penurunan tarif impor ke AS sebesar 19 persen, dari yang mulanya sebanyak 32 persen pada 7 Juli 2025.
Menyusul Indonesia, Rabu lalu (23/7/2025), Gedung Putih juga mengumumkan bahwa Jepang akan membeli sebanyak 100 unit pesawat Boeing sebagai bagian dari negosiasi dagang, diberitakan Flight Global, Kamis (24/7/2025).
Kesepakatan perdagangan ini telah memberikan negara tersebut tarif 15 persen untuk produk-produk Jepang yang diimpor ke AS, dari yang mulanya sebesar 25 persen.
Sementara itu, Trump juga telah menyepakati pembelian unit Boeing dengan negara Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar lebih dahulu dari Indonesia dan Jepang.
Dilansir dari Aljazeera, Rabu (16/7/2025), Bahrain setuju untuk menandatangani pembelian 12 unit Boeing 787 senilai 7 miliar dollar AS setelah kunjungan Putra Mahkota Bahrain ke Gedung Putih.
Pada Mei saat Trump menghadiri pertemuan di Doha, Qatar Airways diketahui memesan 130 unit pesawat Boeing 787 dan 30 unit pesawat Boeing 777-9.
Sehari sebelumnya, ketika Trump berada di Arab Saudi, perusahaan penyewaan pesawat asal Riyadh, AviLease, mengungkapkan telah memesan 20 unit pesawat Boeing 737 Max 8 dan mengambil opsi untuk 10 unit lagi.
Adapun Uni Emirat Arab mengonfirmasi telah memesan 28 unit Boeing senilai 14,5 miliar dollar AS pada 15 Mei 2025, dikutip dari Reuters, Jumat (16/5/2025).
Baca juga: Trump Turunkan Tarif, Indonesia Justru Beli Produk Energi, Pertanian, dan Boeing dari AS
Keuntungan besar bagi Boeing
Lihat Foto
Ilustrasi Boeing 737-800. Boeing mendapat sejumlah keuntungan dari kesepakatan dagang AS dengan beberapa negara.
Dilansir dari The New York Times, Jumat 925/7/2025), para analis menilai bahwa Boeing mendapat sejumlah keuntungan dari kesepakatan dagang AS dengan beberapa negara tersebut.
Mereka menganggap langkah Trump ini tidak mengherankan lantaran peran Boeing sebagai salah satu eksportir utama AS yang telah mempekerjakan puluhan ribu masyarakat di sana.
Sementara itu, Wall Street mencatat bahwa pesanan baru dan harga saham Boeing naik terus-menerus sejak awal April.
Presiden firma konsultan penerbangan Avitas, Adam Pilarski menjelaskan bagaimana banyak negara menyepakati pemesanan Boeing dengan AS.
"Jika presiden berkata, 'Ikutlah saya dan pastikan kita menandatangani sesuatu besar yang menyatakan akan ada banyak lapangan kerja di AS,' apa yang akan Anda lakukan?" tutur dia.
Namun, Pilarski memperingatkan bahwa pesanan pesawat tersebut kemungkinan tidak sebesar yang terlihat.
Sebab, pemerintah AS, negara-negara yang sepakat, dan pihak Boeing belum memberikan detail selengkapnya mengenai perjanjian yang telah dibuat.
Hal ini menunjukkan bahwa setidaknya masih terjadi beberapa proses negosiasi yang rumit antara produsen dan maskapai penerbangan.
Misalnya, adalah kesepakatan Trump dengan Indonesia. Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa kesepakatan tersebut masih dibahas antara maskapai penerbangan Garuda dan Boeing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.