Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pria Asal Inggris Ditangkap karena Jual Daging Ayam Halal Palsu

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Sergey Ryzhov
Ilustrasi daging ayam. Pengusaha di Inggris menjual ayam halal yang tidak sesuai klaim.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Dua pria asal Cardiff, Inggris, ditangkap karena menjual daging ayam halal yang tidak sesuai dengan klaimnya ke restoran India dan tempat makan siap saji setempat.

Helim Miah (26) dari Kilcredaun House yang merupakan pemilik Universal Food Wholasale Limited, dijatuhi hukuman empat tahun delapan bulan penjara.

Sementara itu, mitra grosir makanan halalnya, Noaf Rahman (46), dijatuhi hukuman percobaan 24 bulan.

Pelanggaran tersebut terungkap setelah pihak berwenang berhasil menyita 2.840 kg daging beku dari gudang penyimpanan mereka pada 2019 silam.

Jaksa Alex Greenwood mengatakan kepada Pengadilan Kriminal Merthyr Tydfil bahwa konsumen restoran sebenarnya mengonsumsi produk non-halal sebagai akibat dari kriminalitas kedua terdakwa dalam kurun waktu lima tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berkaca dari Kasus Ayam Goreng Widuran, Apa Sanksi bagi Pelaku Usaha yang Tak Terbuka soal Produk Non-halal?

Investigasi penipuan daging ayam halal

Dilansir dari BBC, Jumat (25/7/2025), penyelidikan dilakukan oleh Cardiff and Vale Shared Regulatory Services sejak Januari 2019.

Sejumlah bukti ditemukan terkait pengubahan tanggal penjualan dan standar kebersihan dan pengolahan daging yang tidak benar.

Beberapa ayam telah dicairkan dan dibekukan kembali, sejumlah daging berusia lewat dua tahun dari tanggal yang dicantumkan, dan ayam diangkut dalam mobil van yang kotor.

Perusahaan juga tidak memiliki bukti catatan suhu dan aktivitas hama.

Mengenai klaim halal perusahaan tersebut, ditemukan bahwa memang terdapat sebagian ayam yang dibeli dengan label halal. Namun, mereka mengolahnya menggunakan alat yang sama untuk memproses makanan non-halal di ruang pemotongan.

Lalu, kecurigaaan juga muncul ketika perusahaan tetap memasok ayam ke restoran. Padahal, saat itu mereka sedang tidak menerima daging halal dari pedagang dalam rentang waktu yang panjang.

Sementara itu, pengadilan mengatakan bahwa restoran-restoran yang biasanya mengambil daging dari beberapa grosir berbeda, yakin bahwa semua ayam yang dibeli halal.

Dengan begitu, mereka tidak menaruh curiga terhadap daging ayam dari Universal Food Wholasale dan dari grosir-grosir lainnya.

Adapun Rahman mengaku bersalah atas pelanggaran kebersihan makanan, sementara Miah tidak mengaku bersalah sama sekali.

Walaupun begitu, mereka tetap dinyatakan bersalah atas 10 dakwaan, meliputi menjual daging non-halal sebagai halal, memberi label kedaluwarsa yang salah, serta mengabaikan aturan kebersihan.

Baca juga: Bisnis Kuliner Tak Cukup Enak, Harus Juga Jujur soal Status Halal

Picu reaksi anggota dewan

Jaksa menyebutkan bahwa nama-nama bisnis yang terdampak tidak akan dibacakan di pengadilan karena sifat pelanggaran yang sangat sensitif.

Sementara itu, Hakim Vanessa Francis berpendapat bahwa kerugian yang ditimbulkan sangatlah luas.

Namun, hal ini melegakan karena tidak ada lagi daging tidak aman yang akan didistribusikan ke masyarakat.

Ia juga menilai bahwa kedua terdakwa bersikap angkuh dan sama-sama bersalah.

Francis pun menambahkan bahwa dampak sosial dari kasus ini sulit diukur

Sementara itu, dilansir dari Wales Online, Jumat (25/7/2025), anggota dewan yang bertanggung jawab atas Layanan Regulasi Bersama di Dewan Kota Cardiff, Norma Mackie mengungkapkan keprihatinannya atas kasus tersebut.

"Kisah ini akan sangat memprihatinkan bagi komunitas Muslim kami. Mengonsumsi makanan halal merupakan kewajiban dalam agama Islam, dan terlibat dalam penipuan semacam itu menunjukkan betapa besarnya ketidakpedulian orang-orang ini terhadap komunitas," ucap Mackie.

Dia pun mengatakan bahwa kasus ini menimbulkan pertanyaan penting tentang bagaimana pemasok makanan dapat dimintai pertanggungjawaban atas keakuratan klaim halalnya.

Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya verifikasi keaslian sertifikasi halal dan memberikan nomor Layanan Regulasi Bersama untuk pelaporan produk yang dikhawatirkan tidak aman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: BBC, Wales Online
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi