KOMPAS.com - Minyak bumi telah menjadi bahan bakar utama peradaban modern, menggerakkan mobil, pesawat, hingga pabrik-pabrik raksasa.
Namun, di balik perannya yang krusial, masih banyak mitos yang beredar mengenai dari mana sebenarnya minyak bumi berasal.
Salah satu yang paling populer dan keliru adalah keyakinan bahwa minyak terbentuk dari bangkai dinosaurus purba.
Kenyataannya, minyak bumi bukan hasil pembusukan hewan raksasa seperti T. Rex atau Brontosaurus.
Baca juga: Benarkah Minyak Bumi Terbentuk dari Fosil Dinosaurus? Ini Faktanya
Sebaliknya, bahan bakar fosil ini berasal dari jasad triliunan mikroorganisme laut seperti alga dan plankton yang mati jutaan tahun lalu, kemudian tertimbun di dasar laut dan mengalami transformasi kimiawi dalam tekanan dan suhu tinggi.
Proses panjang ini membentuk cairan hitam kental yang kini menjadi tulang punggung energi global.
"Entah kenapa, banyak orang masih percaya bahwa minyak bumi berasal dari dinosaurus. Padahal, sumber utama minyak sebenarnya adalah triliunan alga mikroskopis dan plankton kecil." ujar Reidar Muller, ahli geologi dari Universitas Oslo dikutip dari Science Norway, Sabtu (26/7/2025).
Lantas, seperti apa proses pembentukan minyak bumi?
Baca juga: Kenapa di Negara-negara Arab Banyak Minyak Bumi? Ini Penjelasannya
Proses pembentukan minyak bumi
Ribuan hingga ratusan juta tahun yang lalu, alga dan plankton mati dan tenggelam ke dasar laut.
“Ketika alga dan plankton di laut mati, mereka tenggelam ke dasar laut,” kata Muller.
Di sanalah mereka terkubur oleh lapisan sedimen yang terus menumpuk. Dalam kondisi tekanan tinggi dan lingkungan miskin oksigen, jasad mikroorganisme ini perlahan berubah menjadi zat kental berwarna hitam atau minyak bumi.
Seiring waktu, minyak ini meresap ke atas melalui celah-celah batuan, hingga akhirnya terperangkap di bawah lapisan batuan keras yang tidak dapat ditembus.
Di sinilah manusia kemudian mengebor untuk mengambilnya, kecuali bila dilepaskan oleh aktivitas geologis seperti gempa bumi atau letusan bawah laut.
Baca juga: Bagaimana Terbentuknya Minyak Bumi, Benarkah dari Fosil Dinosaurus?
Mengapa dinosaurus tak mungkin jadi minyak?
Lalu, ke mana perginya dinosaurus? Apakah benar mereka tak menyumbang apa-apa dalam formasi minyak bumi? Secara logika ilmiah, sangat kecil kemungkinannya.
Bahkan jika seekor T. Rex tenggelam di laut purba, ia tetap bukan kandidat ideal untuk menjadi sumber minyak.
Dilansir dari IFL Science, Sabtu (25/7/2025), alasannya sederhana tubuh dinosaurus yang besar dan kompleks cenderung menjadi mangsa makhluk pemulung di lautan sebelum sempat terurai secara alami di lingkungan tanpa oksigen.
Dengan kata lain, jasad mereka habis dimakan dan tersisa hanya tulang, jauh sebelum bisa terkubur dalam kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak.
Baca juga: Harga Minyak Turun ke Titik Terendah sejak Konflik Iran-Israel Pecah
Pertanyaan lanjutan yang sering muncul adalah: jika dinosaurus benar-benar sebanyak itu, mengapa fosil mereka tidak tersebar di mana-mana?
Jawabannya terletak pada proses fosilisasi yang sangat selektif dan jarang terjadi.
Hanya sedikit makhluk hidup yang benar-benar terkubur dalam kondisi yang tepat untuk menjadi fosil.
Sebagian besar makhluk purba, termasuk dinosaurus, terurai begitu saja oleh alam sebelum sempat 'diabadikan' di dalam batu.
Baca juga: Profil Riza Chalid, Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina Rp 285 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.