Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Tarif Impor AS 19 Persen, Apa Imbalan yang Harus Dibayar Filipina?

Baca di App
Lihat Foto
WIKIMEDIA COMMONS/PRESIDENT DONALD J. TRUMP
Presiden AS Donald Trump. Perbandingan Imbalan Filipina dan Indonesia untuk Tarif Trump 19 Persen
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kesepakatan tarif 19 persen untuk Filipina. Besaran itu sama dengan tarif yang ditetapkan untuk Indonesia.

Awalnya, Filipina dikenai tarif impor sebesar 17 persen kemudian naik menjadi 20 persen.

Namun, setelah pertemuan antara Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr yang berunding langsung dengan Trump di Washington DC dalam kunjungannya selama 3 hari, AS sepakat untuk menurunkan tarif impor 1 persen untuk Filipina.

Sebagai informasi, Amerika Serikat selama ini adalah salah satu negara tujuan ekspor utama bagi Filipina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa imbalan yang harus diberikan Filipina sehingga bisa menerima tarif impor AS yang sama dengan Indonesia?

Baca juga: Perbandingan Tarif Trump Indonesia dan Negara ASEAN, Bukan yang Paling Rendah

Imbalan yang harus dibayar Filipina

Kesepakatan dagang baru antara Filipina dan AS menuai kritik dalam negeri lantaran dinilai sebagai hinaan yang buruk.

Sebab, hasil negosiasi memutuskan tarif impor Filipina hanya turun 1 persen dari nominal awal, 20 persen.

Sementara, Filipina sendiri harus memberikan akses bebas bea bagi barang-barang AS yang masuk ke negaranya.

Meski demikian, Marcos menegaskan bahwa konsesi yang diterima lebih signifikan daripada yang terlihat.

“Sekarang, satu persen mungkin terlihat seperti konsesinya sangat kecil. Namun, jika dilihat dalam konteks nyata, ini adalah pencapaian yang signifikan,” katanya, dikutip dari SCMP.

Untuk mendapat penawaran turun 1 persen itu, Filipina harus membayar imbalan dengan menghapus tarif atas produk impor dari Amerika Serikat, terutama mobil dan sepeda motor.

Sebelumnya, kendaraan-kendaraan dari AS dikenai tarif sekitar 20-30 persen, sesuai dengan ukurannya.

Baca juga: Jadi Korban Sindikat Pencurian Dalam Pesawat, Wisatawan Asal Filipina Bagikan Kisahnya

Tak hanya itu, Filipina juga harus membeli biji-bijian dari AS, seperti gandum dan kedelai.

Imbalan berikutnya adalah Filipina berjanji akan mengimpor lebih banyak obat-obatan.

Beberapa pihak khawatir, kesepakatan ini akan meningkatkan impor kedelai, gandum, dan produk farmasi dari AS.

Menurut Asisten Khusus Presiden Bidang Investasi dan Ekonomi, Frederick Go dan Menteri Perdagangan Cristina Roque, kesepakatan tarif baru ini justru akan membuat Filipina menjadi negara dengan ekonomi paling kompetitif di Asia Tenggara dalam hal perdagangan dengan AS.

Mereka mengatakan bahwa tarif impor 19 persen bisa menarik investor asing datang ke negara tersebut.

“Peningkatan akses pasar akan memungkinkan Filipina menjadi tujuan yang lebih menarik bagi investasi berorientasi ekspor," kata dia, dikutip dari Inquirer.

Baca juga: Tarif Trump Turun Jadi 19 Persen tapi Barang AS Bebas Bea Masuk, Untung atau Rugi bagi RI?

Filipina klaim imbalan beda dengan Indonesia

Masih dari sumber yang sama, Go menyebutkan, pemerintah telah mempelajari dampak dari kesepakatan tarif baru itu.

Dia menegaskan, kesepakatan tarif impor Filipina dengan AS tidak sama dengan Indonesia dan Vietnam.

Indonesia dan Vietnam mengenakan tarif nol persen untuk produk-produk AS agar mendapat tarif baru.

Sementara, Filipina tidak perlu membuat konsesi penuh, dengan menawarkan pasar terbuka kepada AS dan tarif nol hanya berlaku atas barang-barang tertentu, seperti mobil, kedelai, gandum, dan farmasi.

Kesepakatan itu membuat harga obat-obatan dan mobil dari AS memiliki harga yang lebih rendah.

Baca juga: Polemik Kesepakatan Tarif Impor 19 Persen Indonesia dan AS, Apa yang Dikhawatirkan?

“Dengan membuka sektor otomotif atau mobil ke Amerika Serikat, maka kita tidak akan memberikan dampak negatif terhadap industri lokal di sini,” ucap Go.

Filipina juga akan mendapat keuntungan dari tarif nol untuk gandum yang tidak diproduksi dalam skala komersial secara lokal, serta digunakan untuk membuat pandesal dan roti.

Hal itu juga berlaku untuk kedelai, sumber utama pakan ternak babi, ayam, dan bahkan ikan.

Go menambahkan, Filipina tetap mengenakan tarif dagang untuk AS, terutama dalam komoditi gula, jagung, beras, ayam, babi, dan makanan laut akan tetap dikenakan tarif Filipina.

Menurutnya, hal ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing dengan meningkatkan biaya barang impor.

“Petani dan nelayan kita tidak perlu khawatir,” tandas Go.

Baca juga: Tarif Trump Turun Jadi 19 Persen tapi Barang AS Bebas Bea Masuk, Untung atau Rugi bagi RI?

Perbandingan imbalan Filipina dengan Indonesia

Serupa dengan Filipina, Trump juga mengumumkan tarif baru untuk Indonesia, yakni 19 persen pada Selasa (18/7/2025), turun dari 32 persen.

Namun, Indonesia harus membayar imbalan agar bisa menurunkan tarif dagang dengan AS, yakni:

  1. Membeli produk energi dari AS senilai 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 244 triliun
  2. Membeli produk pertanian Amerika senilai 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 73 triliun
  3. Membeli 50 pesawat Boeing.

Belakangan, kesepakatan tarif Indonesia dan AS ini juga mensyaratkan transfer data pribadi lintas negara.

Baca juga: Kata Media Asing soal Tarif Impor AS untuk Indonesia Jadi 19 Persen, Soroti 3 Syarat

Artinya, Pemerintah Indonesia disebut akan memberikan kesempatan bagi AS untuk membantu melindungi data pribadi.

Ketentuan itu tertuang dalam poin kelima kesepakatan, yakni "Menghapus Hambatan Perdagangan Digital".

Gedung Putih menyampaikan bahwa kesepakatan tersebut memberikan manfaat bagi bisnis dan sektor ketenagakerjaan di AS.

Disebutkan pula bahwa perusahaan asal AS sudah sejak lama mengupayakan perlindungan data pribadi untuk Indonesia.

Oleh sebab itu, AS segera akan menandatangani dokumen kesepakatan tarif bersama dengan Indonesia dalam waktu dekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi