KOMPAS.com - Varian baru Covid-19 bernama XFG atau "Stratus" kini menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebab, varian ini menyebar cepat di berbagai negara. Hingga akhir Juni 2025, varian ini sudah terdeteksi di lebih dari 38 negara.
Seperti varian lainnya, XFC atau Stratus memiliki gejala khas yang perlu diwaspadai.
Lantas, apa itu varian XFC dan seperti apa gejalanya?
Baca juga: Hong Kong Krisis Tempat Tinggal, Bekas Lokasi Karantina Covid-19 Diubah Jadi Hostel
Apa itu varian XFG atau Stratus?
Dilansir dari Times of India, Sabtu (12/7/2025), XFG atau Stratus adalah subvarian rekombinan dari garis keturunan Omicron, yang terbentuk saat seseorang terinfeksi dua galur Covid-19 berbeda secara bersamaan.
Stratus merupakan hasil gabungan dari dua subvarian Omicron, yakni LF.7 dan LP.8.1.2.
Lantaran termasuk varian rekombinan, penamaannya diawali huruf “X”, sesuai sistem penamaan internasional.
Meski menyebar luas, WHO menilai risiko kesehatan masyarakat global dari Stratus tetap rendah.
Artinya, belum ada bukti bahwa varian ini menyebabkan gejala lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.
Baca juga: Studi Sebut Vaksin Covid-19 Bantu Kurangi Risiko Komplikasi Ginjal
Gejala khas XFG atau Stratus
Dikutip dari NDTV, Selasa (14/7/2025), beberapa laporan menunjukkan bahwa individu yang terinfeksi XFG mengaku mengalami suara serak atau suara yang kasar dan parau.
Gejala ini muncul lebih sering pada kasus Stratus dibandingkan varian Covid-19 terbaru lainnya.
Menurut ilmuwan, gejala suara parau ini disebabkan oleh cara varian yang menyerang saluran pernapasan atas.
Perbedaan gejala ini tergolong sedikit, tetapi penting untuk diwaspadai, terutama saat penyebaran varian meningkat.
Dikutip dari EveryDay Health, Rabu (9/7/2025), asisten profesor di Fakultas Kedokteran Case Western Reserve University di Cleveland, AS, Amy Edwards menyampaikan, ada juga beberapa gejala umum Covid-19 varian XFG, yakni:
- Demam
- Panas dingin
- Sesak napas
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Kelelahan
- Nyeri otot dan badan
- Kehilangan rasa dan penciuman
- Diare.
Di Amerika Serikat, tingkat virus dalam air limbah masih rendah, namun ahli memperingatkan bahwa tren dapat berubah.
Selain itu, karena semakin sedikit orang yang melaporkan infeksi atau menjalani tes, data pelacakan varian pun menjadi terbatas.
Meski begitu, vaksinasi tetap menjadi perlindungan utama.
WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, melakukan vaksinasi, dan memakai masker jika diperlukan.
Baca juga: Pasien Ungkap Gejala Khas Covid-19 Varian Nimbus, Apa Itu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.