KOMPAS.com – Tak ada satu jalan pasti menuju kekayaan. Sebagian orang terlahir dari keluarga kaya dan mewarisi kekayaan lintas generasi.
Sementara yang lain, membangunnya dari nol melalui kerja keras, keputusan karier yang tepat, dan bahkan keberuntungan.
Namun, di balik perbedaan asal-usul kekayaan, ada sejumlah kebiasaan umum yang kerap dilakukan oleh orang-orang kaya.
Baca juga: Robert Kiyosaki: Jika Anda Ingin Menjadi Kaya, Berhentilah Berpikir seperti Orang Miskin...
Hal ini diungkapkan oleh Ramit Sethi, seorang jutawan mandiri, penulis, sekaligus pembawa acara TV keuangan asal Amerika Serikat (AS), dalam tulisan terbarunya, sebagaimana dilansir CNBC, Sabtu (22/3/2025).
“Sudah waktunya kita berhenti hanya mengidolakan orang kaya, dan mulai meniru apa yang benar-benar mereka lakukan,” tulis Sethi.
5 kebiasaan orang kaya yang bisa ditiru
Berikut lima aturan hidup yang menurut Ramit Sethi menjadi kebiasaan orang-orang kaya dan bisa kita tiru untuk mulai membangun kekayaan pribadi:
1. Kenali dengan detail kondisi keuangan AndaBagi Sethi, mengetahui berapa penghasilan Anda dalam setahun saja sudah merupakan langkah awal yang jarang dilakukan banyak orang.
“Secara mengejutkan, 50 persen pasangan yang saya temui tidak tahu penghasilan rumah tangga mereka. Dan 90 persen orang yang terlilit utang bahkan tidak tahu total utangnya sendiri,” kata Sethi kepada CNBC Make It.
Alih-alih terlalu sibuk memikirkan hal-hal kecil seperti harga telur atau bensin yang naik turun, Ramit Sethi menyarankan agar kita mengalihkan fokus pada hal-hal yang berdampak besar terhadap kondisi keuangan jangka panjang, seperti:
- Berapa penghasilan saya?
- Berapa total utang saya dan kapan lunasnya?
- Berapa persen penghasilan saya yang ditabung?
- Berapa persen yang diinvestasikan?
- Berapa banyak yang saya habiskan untuk tempat tinggal?
- Apa yang ingin saya belanjakan lebih atau lebih hemat?
- Apa keyakinan saya tentang uang?
Memahami kondisi keuangan secara menyeluruh adalah kunci menentukan langkah berikutnya.
“Orang kaya bisa memberitahu Anda berapa uang mereka bulan depan, tahun depan, bahkan lima tahun lagi,” tulis Sethi.
Baca juga: Kisah Pria Jepang Tertukar Saat Lahir, Hidup Miskin Selama 60 Tahun padahal Anak Orang Kaya
2. Miliki sistem otomatis untuk mengatur keuanganMengandalkan niat dan tekad saja dalam mengatur uang bisa jadi bumerang, apalagi saat kondisi mental atau fisik menurun.
Solusinya? Bangun sistem keuangan otomatis.
Misalnya, gunakan auto-debit untuk menabung, investasi otomatis ke rekening broker, dan atur pengeluaran sesuai “aturan uang” pribadi seperti membagi uang bonus untuk investasi dan hiburan.
“Orang kaya tidak bertaruh pada seberapa semangat mereka hari ini. Mereka punya sistem rapat yang bekerja otomatis,” tegasnya.
Menurut Sethi, banyak orang tidak tahu seberapa banyak seharusnya mereka menabung atau berinvestasi.
“Putuskan tujuan finansial Anda. Misalnya ingin pensiun di usia 60 atau punya bisnis sendiri. Lalu buat timeline dan rencana sistematis agar Anda tak merasa selalu terdesak,” sarannya.
Baca juga: Peringkat Orang Terkaya Indonesia Akhir Juli 2025: Prajogo Salip Bos Tambang, Pendatang Baru Melesat
4. Terapkan prinsip 80/20Orang kaya hidup dengan prinsip 80/20, yakni 80 persen hasil berasal dari 20 persen usaha.
Dalam konteks pribadi, artinya jangan hanya sibuk memikirkan pengeluaran kecil, tapi fokus pada keputusan besar.
“Daripada mikir mau beli kopi atau bikin sendiri di rumah, lebih baik pikirkan cara naik gaji, menurunkan biaya tempat tinggal, atau keputusan finansial besar lain,” ujarnya.
Pertanyaan-pertanyaan sinilah yang bisa membuat perbedaan besar dalam kondisi keuangan Anda.
5. Utamakan nilai, bukan sekadar hargaMembeli barang termurah memang hemat, tapi belum tentu memberikan nilai terbaik.
Orang kaya tahu bahwa “murah” tak selalu berarti “baik”.
Sethi mencontohkan keputusannya menyewa pelatih pribadi alih-alih belajar dari YouTube.
“Dengan membayar, saya menghindari frustrasi dan mendapatkan hal yang lebih berharga, yakni waktu,” tulisnya.
Fokuslah mengeluarkan uang untuk hal-hal yang paling penting bagi Anda, bukan sekadar mengikuti tren.
“Tujuan dari uang bukan untuk ditimbun. Uang seharusnya dipakai untuk menyelesaikan masalah dan menikmati hidup," jelasnya.
Baca juga: Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia Karena Aset Bitcoin, Siapa Satoshi Nakamoto?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.