Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kucing Tidak Suka Air? Ini Penjelasan Ahli

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/KRAKENIMAGES.COM
Ilustrasi kucing minum air keran.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Salah satu stereotip yang melekat pada kucing adalah ketidaksukaan mereka terhadap air.

Mulai dari panik saat dimasukkan ke dalam bak mandi hingga menghindari semprotan, kucing sering kali menunjukkan reaksi ekstrem hanya untuk menjaga tubuh mereka tetap kering.

Jika dibandingkan dengan anjing yang umumnya senang bermain air, kucing justru terkenal menghindarinya sebisa mungkin.

Bahkan banyak pemilik kucing yang setuju bahwa hewan peliharaan mereka akan melakukan segala cara untuk menjauh dari air.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun demikian, ada beberapa ras kucing yang dikenal tidak takut air, bahkan bisa berenang dengan baik, seperti Turkish Van dan Maine Coon.

Namun, secara umum, mayoritas kucing domestik cenderung tidak nyaman saat tubuh mereka basah.

Padahal, kucing dikenal sebagai hewan yang sangat menjaga kebersihan. Mereka rutin membersihkan diri dengan menjilati bulu hingga bersih.

Tapi uniknya, meskipun air identik dengan kebersihan, justru elemen inilah yang sering dihindari oleh kucing.

Lantas, apa sebenarnya alasan di balik ketidaksukaan kucing terhadap air?

Baca juga: Video Viral Kucing Asyik Makan Sambal, Apakah Aman?

Nenek moyang kucing menjadi faktornya

Sebagaimana dilansir Live Science, Minggu (27/7/2025), hingga saat ini memang belum ada penelitian ilmiah khusus yang menjelaskan hubungan antara kucing dan air.

Namun, para ahli menyebut ada beberapa petunjuk yang berkaitan dengan evolusi kucing, sifat alami, dan pola asuh sejak kecil.

Ahli perilaku hewan sekaligus pendiri Maueyes Cat Science and Education, Kristyn Vitale, menduga bahwa ketidaksukaan kucing terhadap air bisa ditelusuri dari nenek moyangnya, yaitu kucing liar Afrika (Felis silvestris lybica).

Kucing liar ini sebagian besar hidup di lingkungan gurun yang minim air, dan makanannya pun didominasi hewan darat seperti tikus.

Kondisi tersebut menjadikan mereka tidak terbiasa berinteraksi dengan air, apalagi berenang.

Sebaliknya, beberapa spesies kucing liar seperti harimau, jaguar, atau kucing bakau, memang terbiasa berenang untuk berburu atau mendinginkan tubuh.

Tapi, itu bukanlah ciri khas dari kucing rumahan yang kita kenal sekarang.

Namun, pandangan ini mendapat catatan dari Jonathan Losos, profesor biologi dari Washington University dan penulis buku The Cat’s Meow: How Cats Evolved from the Savanna to Your Sofa.

Ia berpendapat bahwa hanya karena kucing berasal dari daerah kering, bukan berarti mereka otomatis takut air.

Menurutnya, beberapa habitat kucing liar Afrika juga cukup lembap dan dekat dengan sumber air, yang berarti mereka tetap berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Seekor Kucing Bantu Ilmuwan Temukan Strain Virus Baru yang Belum Pernah Dikenali

Air ganggu penciuman dan rasa nyaman

Selain faktor evolusi, alasan lain datang dari kenyamanan fisik dan sensitivitas penciuman kucing.

Jennifer Vonk, pakar kognisi hewan dari Universitas Oakland, menyebut bahwa bulu kucing yang basah membuat mereka merasa tidak nyaman dan sulit bergerak, sehingga merasa lebih rentan.

Air juga bisa mengganggu bau alami tubuh kucing. Sebagai hewan yang sangat bergantung pada penciuman, hal ini tentu membuat mereka merasa tidak aman.

Bahkan, air keran mungkin mengandung bahan kimia dengan bau atau rasa yang mengganggu bagi kucing, meskipun tidak terdeteksi oleh manusia.

Vitale juga menambahkan bahwa feromon alami kucing bisa hilang saat tubuh mereka basah kuyup, yang pada akhirnya menyebabkan stres.

Baca juga: Viral, Video Kucing Terlihat Kepedasan, Apa yang Terjadi?

Mengganggu indra penciuman

Pakar kognisi hewan di Universitas Oakland, Jennifer Vonk, mengemukakan alasan lain mengapa kucing rumahan tidak menyukai air, yakni karena basah secara fisik tidak nyaman dan berpotensi mengganggu indra penciumannya.

"Bulu mereka menjadi basah dan membuat pergerakannya lebih sulit, yang mungkin membuat mereka merasa rentan," ujar Vonk, dikutip dari Live Science.

Air diketahui juga dapat menutupi bau alami kucing, atau memunculkan bau baru yang sensitif bagi kucing. 

Vonk mengatakan bahwa kucing mungkin dapat mendeteksi kandungan kimia dalam air keran. Air keran mungkin mengandung bau atau rasa yang mengganggu bagi kucing, meski tidak terasa oleh manusia.

Sementara itu, Vitale mencatat bahwa basah kuyup dapat mengaburkan feromon alami pada kucing, yang nantinya dapat menyebabkan stres.

Baca juga: Apakah Kucing Boleh Diberi Makan Tulang? Ini Penjelasan Pakar UGM

Pola asuh kucing sejak kecil

Faktor lain yang juga penting adalah pengalaman awal anak kucing terhadap air.

Vitale menjelaskan bahwa sikap kucing terhadap air kemungkinan merupakan gabungan antara naluri alami dan perilaku yang dipelajari.

Anak kucing yang sering diperkenalkan pada berbagai tekstur, suara, dan pengalaman, termasuk air, cenderung tumbuh menjadi kucing dewasa yang lebih percaya diri. Proses ini dikenal sebagai sosialisasi.

Artinya, semakin dini kucing dikenalkan dengan air, semakin besar kemungkinan mereka merasa nyaman dengan air saat dewasa.

Meski begitu, Vitale mengingatkan bahwa setiap kucing tetap memiliki kepribadian unik. Ada yang suka air meski tidak pernah dikenalkan sejak kecil, ada pula yang tetap tidak nyaman meski sudah terbiasa.

"Setiap kucing adalah individu yang unik. Bahkan jika terpapar air, beberapa anak kucing mungkin masih menunjukkan keengganan terhadap air, sementara anak kucing lain yang belum pernah terpapar air mungkin menikmatinya," pungkas Vitale.

Jadi, meskipun belum ada jawaban pasti, ketidaksukaan kucing terhadap air bisa jadi merupakan kombinasi antara asal-usul evolusioner, sensitivitas terhadap lingkungan, dan pengalaman masa kecil.

Jika Anda ingin mengenalkan kucing peliharaan Anda pada air, lakukanlah secara perlahan dan positif, tanpa paksaan.

Baca juga: Apakah Kucing Boleh Diberi Makan Tulang? Ini Penjelasan Pakar UGM

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Live Science
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi