Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Penambahan Tangga di Gunung Rinjani: Apa Kata Warganet?

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/ ROMAN ODINTSOV
Gunung Rinjani.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sedang dalam proses memasang tangga pada sejumlah titik.

Untuk itu, beberapa jalur pendakian juga ditutup mulai tanggal 1 hingga 10 Agustus 2025 mendatang. 

Seiring dengan kabar renovasi jalur pendakian dan rencana penutupan pendakian, sebuah video pemasangan tangga di Gunung Rinjani pun menjadi perhatian banyak warganet. 

Dalam video unggahan akun @rinjani_awesome di Instagram, para petugas sedang membuat tangga di jalur pendakian yang tidak disebutkan namanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Akan Ditutup pada 1-10 Agustus 2025

Video itu menunjukkan petugas bersama TNI membuat anak-anak tangga dengan bantuan mesin bor. 

"Berikut update proses perawatan jalur pendakian Rinjani," tulis akun tersebut dalam bahasa Inggris, Minggu (27/7/2025). 

Dengan cepat, video itu menuai reaksi pro kontra dari pengguna Internet. 

Lantas, bagaimana respons warganet terkait penambahan fasilitas tangga di jalur pendakian Gunung Rinjani? Mengapa perlu ditambah tangga di sana?

Pro kontra reaksi warganet terkait tangga Gunung Rinjani

Menurut pantauan Kompas.com di media sosial terkait, sejumlah warganet memberikan reaksi berseberangan.

Pro kontra muncul karena sebagian warganet memberikan respons mendukung,

"Tapi bagus sih ya, kayak di luar negara kan ada gunung yang naiknya bisa pakai tangga," ujar pemilik akun @nin****a67. 

"Alhamdulillah Apresiasi buat actionnya para pekerja demi untuk keamanan pendaki," imbuh @in****13. 

Akan tetapi, ada juga yang menyayangkan penambahan tangga dengan mengebor tanah seperti yang diperlihatkan dalam video. 

"Rinjani tidak meminta untuk didaki," ujar akun @h_****ri. 

"Haruskah kita melakukan ini? Sungguh??" tanya @mb****ii. 

Respons lain menyebutkan bahwa pihak TNGR serba salah karena tidak semua warganet dapat terpuaskan dengan langkah yang mereka ambil. 

"Emang serba salah ya, dibiarin itu nanti di-bully netizen luar negeri, kalo diperbaiki banyak yang bilang 'alam biar seperti sedia kala, jangan diubah'," kata @ra****pl. 

Baca juga: 2 Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam 2 Hari Berturut-turut, Ini Tanggapan Balai Taman Nasional

Alasan jalur pendakian Gunung Rinjani dipasangi tangga

Menurut Humas Balai TNGR Muhammad Wahyudi Gunawan, langkah perbaikan dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pendaki. 

Ia beranggapan, setiap perbaikan adalah wujud tanggung jawab agar para pendaki dapat kembali dengan aman dan selamat, 

"Karena setiap pijakan yang diperbaiki adalah wujud tanggung jawab kita bersama untuk pendakian dengan aman dan kembali dengan selamat," ungkap Yudi, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Senin (28/7/2025). 

Sebelumnya, Balai TNGR telah melakukan rapat koordinasi sebagai tindak lanjut penanganan terhadap kecelakaan pada Jumat (18/7/2025).

Dari hasil rakor tersebut, pihak Balai TNGR menutup beberapa jalur pendakian untuk memperbaiki jalur pendakian demi meningkatkan keselamatan para pendaki. 

Selain dari segi sarana dan prasarana, Balai TNGR juga akan meningkatkan kapasitas SDM bagi petugas, penyelamat, dan penyedia jasa wisata alam. 

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (23/7/2025), sejumlah jalur pendakian Gunung Rinjani yang ditutup sementara antara lain:

  • Jalur Senaru di Kabupaten Lombok Utara 
  • Jalur Torean di Kabupaten Lombok Utara 
  • Jalur Sembalun di Kabupaten Lombok Timur 
  • Jalur Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur 
  • Jalur Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur 
  • Jalur Air Berik di di Kabupaten Lombok Tengah.

Nantinya, jalur pendakian tersebut akan dibuka kembali pada 10 Agustus 2025. 

Tangga dipasang di jalur berbahaya

Salah satu titik yang dipasangi anak tangga oleh Balai TNGR yakni jalur Pelawangan Sembalun menuju Segara Anak.

Untuk diketahui, jalur ini merupakan salah satu jalur pendakian berbahaya karena struktur tanahnya yang curam. 

Selain itu, letaknya yang berada di ketinggian juga semakin berbahaya bagi para pendaki jika fisik mereka sudah dilanda kelelahan. 

Pasalnya sebelum turun ke Segara Anak, pendaki sudah harus naik ke puncak dan prosesnya membutuhkan banyak sekali energi.

Apalagi, jalur Pelawangan Sembalun menuju Segara anak sudah memakan korban sebanyak 3 pendaki luar negeri pada kurun waktu Juni hingga Juli 2025. 

Baca juga: Kronologi 2 Kejadian Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam 2 Hari Berturut-turut

Karena proses pemasangan tangga ini, jalur Pelawangan Sembalun ke Segara Anak telah ditutup sejak Rabu (16/7/2025). 

Menurut Kepala Kelompok Kerja World Class Mountaineering TNGR Budi Soesmardi, ada 12 titik perbaikan di jalur tersebut. 

Dari 12 titik itu, terdapat tempat yang perlu dipasangi tangga. 

"Ada tiga titik krusial yang perlu dipasang tangga demi keselamatan dan kenyamanan pengunjung," terangnya. 

(Sumber: Kompas.com/Aditya Priyatna Darmawan, Suci Wulandari Putri Chaniago | Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh, Anggara Wikan Prasetya)

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi