Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Ksatria Abad Pertengahan Ditemukan di Bawah Toko Es Krim Polandia

Baca di App
Lihat Foto
Piotr Wittman / gdansk.pl
Ilustrasi makam ksatria kuno yang ditemukan di bawah toko es krim Polandia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Arkeolog menemukan kerangka ksatria Abad Pertengahan di bawah bekas toko es krim di Polandia.

Kerangka ksatria misterius itu ditemukan dalam kondisi masih lengkap dan terawat dengan baik di kota Gdansk, lokasi yang kini menjadi tujuan wisata populer di Pantai Baltik, Polandia Utara.

Penemuan itu berawal ketika para arkeolog sedang menggali lokasi bekas toko es krim yang sudah beroperasi sejak tahun 1962. Kedai es krim tua itu baru saja pindah ke lokasi baru setelah berjualan di tempat itu selama 60 tahun.

Lahannya kemudian dijual kepada pengembang yang diwajibkan mendatangkan arkeolog sebelum mereka membangun konstruksi bangunan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada saat dilakukan penggalian, arkeolog menemukan sebuah nisan dengan ukiran yang rumit. Mereka merasa gembira dengan temuan tersebut.

Setelah diteliti, nisan itu berisi sebuah kerangka utuh yang terkubur di dalam susunan 23 batuan persegi panjang.

Lantas, siapa ksatria yang terkubur di bawah kedai es krim tersebut?

Baca juga: Arkeolog Temukan Harta Karun di Makam Kuno yang Belum Tersentuh Sama Sekali

Makam berisi jasad ksatria

Dikutip dari Popular Mechanics, kerangka lengkap yang ditemukan di bawah kedai es krim Polandia adalah seorang ksatria pada Abad Pertengahan.

Namun, belum diketahui dengan pasti siapa ksatria tersebut.

Dugaan jasad ksatria terkubur di bawah bekas toko es krim berasal dari penemuan batu nisan ukiran yang kemungkinan berasal dari akhir tahun 1200-an atau awal 1300-an.

"Batu nisan itu ternyata terawat dengan sangat baik, mengingat batu nisan itu terbuat dari batu kapur lunak dan terkubur selama berabad-abad," ujar juru bicara ArcheoScan, dilansir dari Smithsonian Magazine.

Ukiran di permukaan batu nisan menceritakan kisah seorang ksatria.

Nisan itu sendiri terbuat dari batu kapur Gotland yang mahal. Terdapat ukiran gambar seorang ksatria yang berbalut rantai dari ujung kepala hingga ujung kaki, lengkap dengan perisai dan pedang.

Sekitar 30 cm di bawah batu nisan, para arkeolog menemukan sisa-sisa peti mati berisi kerangka utuh.

Aleksandra Pudlo dari Museum Arkeologi di Gdansk memberi tahu pihak kota bahwa kerangka itu dulunya adalah seorang pria bertubuh tegap berusia di atas 40 tahun, kemungkinan tingginya sekitar 175 cm.

Para peneliti hampir menyakini bahwa jasad tersebut merupakan seorang bangsawan pria yang dimakamkan di sini.

Kemungkinan, pria tersebut merupakan seorang ksatria di Dinasti Sobieslaw.

"Ini kemungkinan seorang pemimpin atau seseorang yang menikmati pengakuan dan rasa hormat khusus,” kata Laboratorium Arkeologi dan Konservasi ArcheoScan kepada penyiar TVN, Sylwia Kurzynska.

Sayangnya, batu kapur pada nisan tersebut telah aus sehingga para peneliti tidak bisa menentukan siapa raja yang dilayani ksatria tersebut.

Menurut sejarah, wilayah Gdansk dulunya diperintah oleh Ksatria Teutonik pada 1308.

Namun ksatria yang dimakamkan tersebut juga bisa berasal dari sejumlah penguasa lain, entah itu Pangeran Pomerania, Dinasti Sobieslaw, atau keluarga Jerman.

Baca juga: Arkeolog Jepang Temukan Pedang di Makam Kuno Berusia 1.600 Tahun

Kerangka disimpan di Museum Arkeologi Gdansk

Nisan dan kerangka ksatria itu diangkut ke Museum Arkeologi Gdansk.

Para konservasionis kini tengah membersihkan dan mengawetkan temuan-temuan tersebut.

Selain menemukan kerangka langka, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa gereja kayu berukuran 14 meter x 14 meter pada 2024.

Bangunan tersebut diketahui merupakan gereja tertua yang dibangun pada 1140.

Di dekatnya, para arkeolog juga menemukan lebih dari 200 makam abad pertengahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi