Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Resmi Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia akibat Gempa Rusia

Baca di App
Lihat Foto
doc bmkg
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mencabut peringatan dini tsunami di Indonesia pada Rabu (30/7/2025) malam.

Hal itu diumumkan oleh Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Kamchatka, Rusia M 8,7 tanggal 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB, dinyatakan telah berakhir," ucapnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Peringatan dini tsunami di Indonesia awalnya ditetapkan beberapa saat setelah gempa dahsyat terjadi di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil analisis BMKG mengungkap, gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia dengan ketinggian hingga 0,5 meter.

Oleh karena itu, BMKG memberlakukan status waspada tsunami di Indonesia.

Baca juga: Update Tsunami di Indonesia: Ketinggian Air Capai 0,5 Meter, 13 Wilayah Terdampak

Alasan peringatan dini tsunami di Indonesia dicabut

Lebih lanjut, Daryono menyampaikan bahwa pencabutan status waspada tsunami di Indonesia telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.

Dia menerangkan, keputusan itu dilakukan lantaran hasil monitor BMKG menunjukkan bahwa gelombang tsunami sudah mulai berkurang intensitasnya.

"Seluruh marigram atau catatan tsunami di Indonesia polanya sudah cenderung meramping dan mengecil, gambaran energi sudah terdisipasi," ujar Daryono.

Dalam konteks energi atau daya, terdisipasi menandakan bahwa gelombang tsunami sudah menyebar dan energinya berkurang.

Hal ini menyebabkan tsunami tidak lagi menjadi ancaman yang signifikan.

Baca juga: BMKG Masih Berlakukan Waspada Tsunami di Indonesia hingga Waktu yang Belum Ditentukan

Wilayah terdampak tsunami di Indonesia

Hasil analisis parameter update BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi di Rusia berpusat di koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km.

Daryono menjelaskan, gempa tersebut terjadi karena aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench) sebagaimana mengacu pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

Laporan PTWC menunjukkan, gempa bumi ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, Guam, dan Indonesia.

"Hasil analisis BMKG, gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m)," kata Daryono.

Berikut ini wilayah Indonesia yang sempat dihantam gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 0,5 meter:

1. Jayapura DOK II, Indonesia 2. Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah 3. Sarmi, Indonesia 4. Sorong, Papua Barat, Indonesia 5. Depapre Jayapura Papua, Indonesia 6. Sausapor, Papua Barat

Baca juga: Jepang Masih Siaga Tsunami, Peringatan Berlaku hingga Besok

7. Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia 8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara 9. Manokwari, Papua Barat 10. Gebe, Maluku Utara 11. Bitung, Sulawesi Utara 12. Manado, Sulawesi Utara 13. Likupang, Sulawesi Utara Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi