KOMPAS.com - Seorang wanita di Bandara Sofia, Bulgaria, menjadi sorotan setelah aksinya viral di media sosial.
Ia terekam menangis dan berlutut di depan petugas karena ditolak naik pesawat lantaran ukuran tas jinjing yang dibawanya melebihi ketentuan maskapai.
Situasi itu memicu perdebatan dengan petugas maskapai di depan gerbang keberangkatan.
Calon penumpang tersebut tampak panik dan bingung, mencoba berbagai cara agar barang bawaannya bisa lolos.
Baca juga: Ramai soal Penemuan Nokdiak di Bagasi Bus, Apakah Termasuk Hewan Dilindungi?
Kronologi kejadian
Dilansir dari New York Post, Senin (28/7/2025), peristiwa wanita tidak diperbolehkan masuk ke pesawat di Bandara Sofia ini terjadi pada Kamis (24/7/2025).
Ia terekam dalam sebuah video yang kemudian viral.
Salah satu warganet yang mengunggah video itu adalah akun media sosial X, @therobbie**** pada Senin (28/7/2025).
Dalam video berdurasi 1 menit 32 detik itu terlihat seorang wanita berusaha keras memasukkan tasnya ke dalam kompartemen kabin, bahkan membantingnya agar muat.
Meski akhirnya berhasil, staf tetap menolaknya naik karena wanita itu sebelumnya menolak membayar biaya tambahan.
Wanita tersebut kemudian memohon sambil menangis di depan petugas, sementara penumpang lain menyaksikan dari balik pintu kaca.
Saksi mata bernama Nikolay Stefanov menceritakan, perempuan itu sempat menggedor pintu dan berteriak meminta tolong sebelum jatuh berlutut karena kelelahan.
Stefanov mengatakan, wanita itu meminta penumpang lain agar tidak meninggalkannya.
Namun, staf memperingatkan bahwa penerbangan bisa dibatalkan jika penumpang tidak segera naik bus antar-jemput.
"Dia (wanita itu) memohon agar tidak ditinggal, tapi kami diancam penerbangan akan dibatalkan jika tak segera naik bus," ujar Stefanov.
Alhasil, penumpang pun memilih melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Cerita Penumpang Lion Air Kehilangan Emas, Sempat Tolak Masukkan Koper ke Bagasi
Tanggapan pemerintah
Dikutip dari Live Mint, Selasa (29/7/2025), peristiwa ini mengundang reaksi pemerintah Bulgaria.
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perhubungan Bulgaria, Grozdan Karadjov, memerintahkan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut dari kejadian itu.
Karadjov menyatakan, tindakan staf dinilai "keterlaluan" dan mengancam akan memberikan sanksi maksimal kepada operator penanganan darat.
Tetapi, pihak bandara menyatakan staf mereka telah bertindak profesional tanpa kontak fisik.
Mereka menegaskan bahwa semua ketentuan mengenai bagasi sepenuhnya ditentukan oleh maskapai.
Insiden ini mencuat di tengah sorotan terhadap kebijakan bagasi Ryanair.
CEO Ryanair, Michael O'Leary, sebelumnya mengakui bahwa agen bandara mendapat bonus untuk setiap bagasi berukuran besar yang mereka tandai.
Petugas bandara disebut mendapat "upah" sebesar 1,5 euro atau sekitar Rp 28.246 per tas yang melebihi muatan.
Kebijakan ini dikritik karena dinilai memberatkan penumpang.
Baca juga: KAI Batasi Kapasitas Bagasi 20 Kg Per Orang, Segini Biaya Tambahan jika Melebihi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.