Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hidup Tsutomu Yamaguchi, Satu-satunya Korban Selamat Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Tsutomu Yamaguchi, korban selamat bom atom Hiroshima dan Nagasaki.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Tsutomu Yamaguchi menjadi korban yang selamat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS) pada periode akhir Perang Dunia II.

Pengeboman oleh AS di Kota Hiroshima terjadi pada 6 Agustus 1945. Sedangkan AS mengebom Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Dikutip dari Biography, Pemerintah Jepang mengakui 650.000 orang sebagai Hibakusha, merujuk pada orang-orang yang secara langsung terdampak bom atom tersebut.

Namun, hanya ada satu orang yang pernah diakui sebagai Nijyuu hibakusha atau “orang yang dibom dua kali”, dia adalah Tsutomu Yamaguchi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Trump Ancam Bom Beijing, Terungkap dari Rekaman Suara yang Bocor

Yamaguchi berada kurang dari 3 km dari zona ledakan bom Hiroshima dan Nagasaki, tetapi secara ajaib selamat dari keduanya.

"Paparan radiasi ganda saya sekarang menjadi catatan resmi pemerintah. Catatan ini dapat menceritakan kepada generasi muda sejarah mengerikan bom atom bahkan setelah saya meninggal,” katanya.

Yamaguchi hidup 65 tahun lagi setelah serangan bom atom tersebut, sebelum meninggal dunia karena kanker perut pada usia 93 tahun.

Selama beberapa dekade, dia tidak berbicara secara terbuka tentang kehancuran yang disaksikannya.

Namun di tahun-tahun terakhirnya, Yamaguchi merasa sudah menjadi takdirnya untuk menyuarakan kecaman terhadap kengerian senjata nuklir.

"Alasan saya membenci bom atom adalah karena dampaknya terhadap martabat manusia," tuturnya.

Lantas, bagaimana kisah Tsutomu Yamaguchi kena bom Hiroshima dan Nagasaki?

Baca juga: Rusia Bereaksi Usai Trump Ancam Bom Moskwa, Jubir Kremlin Tak Bisa Membantah

Perjalanan bisnis di Hiroshima

Yamaguchi lahir di Nagasaki, Jepang pada tanggal 16 Maret 1916. Pada 1930-an, ia mulai bekerja sebagai juru gambar untuk Mitsubishi Heavy Industries, merancang kapal tanker minyak.

Yamaguchi sedang berada di Hiroshima untuk perjalanan bisnis selama tiga bulan ketika kota tersebut dibom pada tanggal 6 Agustus 1945.

6 Agustus 1945 adalah hari terakhir perjalanannya, Yamaguchi bersiap untuk meninggalkan kota ketika dia melihat pesawat pengebom milik AS terbang di atas Hiroshima dan menjatuhkan sebuah benda yang dibawa oleh dua parasut.

Tiba-tiba, Yamaguchi mengatakan langit menyala dengan kobaran api, serta kilat dari suar magnesium yang sangat besar.

Berbekal pelatihan serangan udara angkatan laut, Yamaguchi terjun ke tanah lalu berguling ke parit irigasi terdekat.

Di sana, dia menangkupkan kedua tangannya ke kepala, mengunci jari-jarinya di atas matanya, dan memasukkan ibu jarinya ke dalam telinganya.

Tanah bergemuruh dan suara yang memekakkan telinga membelah udara, melemparkan Yamaguchi ke udara saat bola api meledak di atas kepala.

Dia terjatuh dengan wajah menghadap ke dalam tempat berlumpur. Tindakan perlindungan yang dia lakukan mungkin menyelamatkan nyawanya. Setelah itu, dia mengaku sempat pingsan.

"Ketika saya membuka mata, semuanya gelap, dan saya tidak bisa melihat banyak. Rasanya seperti awal film di bioskop, sebelum gambar dimulai, ketika bingkai-bingkai kosong hanya berkedip-kedip tanpa suara apa pun,” ujar dia.

Dikelilingi oleh abu yang berjatuhan, Yamaguchi sempat mengalami kebutaan sementara. =

Ledakan itu juga memecahkan gendang telinganya dan membuatnya mengalami luka bakar radiasi yang serius pada lengan dan wajahnya.

Baca juga: Ada Ancaman Bom, Pesawat United Airlines 1169 Putar Balik ke Bandara Keberangkatan

Pulang ke Nagasaki

Yamaguchi kembali ke Nagasaki keesokan harinya. Dia menemukan pemandangan yang sangat mengerikan selama perjalanan.

Ketika itu, dia melihat api yang masih menyala, bangunan yang hancur, dan mayat-mayat meleleh di jalanan.

Masih dalam keadaan terluka dan diperban, Yamaguchi kembali bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945 pada hari ketika Nagasaki dibom.

Dia sedang memberikan penjelasan rinci kepada atasannya mengenai peristiwa pengeboman Hiroshima.

Namun tiba-tiba muncul cahaya terang yang menyilaukan matanya dari luar kantornya. Yamaguchi terjatuh ke lantai saat gelombang kejut menghancurkan jendela.

“Tiba-tiba, cahaya putih yang sama memenuhi ruangan. Saya pikir awan jamur telah mengikuti saya dari Hiroshima,” ucap dia.

Lanskap kota yang berbukit-bukit dan tangga yang diperkuat di kantor melindungi ruang konferensi tempat Yamaguchi dan rekan-rekannya berada.

Setelah mendengar ceritanya, rekan-rekan kerjanya berlindung dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Yamaguchi di Hiroshima, itu membantu melindungi mereka dari terhindar dari ledakan.

Khawatir akan keselamatan keluarganya, Yamaguchi bergegas pulang dan merasa lega ketika mendapati istri dan putranya hanya mengalami luka-luka ringan.

Meski demikian, istrinya terlihat basah kuyup karena hujan hitam dan keracunan radiasi, seperti yang dikenang oleh putrinya di kemudian hari.

Pada minggu-minggu berikutnya, Yamaguchi menderita demam tinggi, rambut rontok parah, muntah terus menerus, dan gejala-gejala lain dari keracunan radiasi.

Baca juga: Dapat Ancaman Bom, Pesawat Air India Mendarat Darurat di Phuket Thailand

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi