Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Nyata Gempa Rusia 2025, Pelabuhan Rusak dan Paus Terdampar

Baca di App
Lihat Foto
BADAN GEOFISIKA AKADEMI SAINS RUSIA via AFP
Tangkapan layar dari video drone yang memperlihatkan tsunami Rusia menghantam pesisir Kota Severo-Kurilsk di Pulau Kuril, Rabu (30/7/2025), setelah gempa Rusia bermagnitudo 8,8 mengguncang, terkuat di negara itu sejak 1952.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 8,8 yang mengguncang pesisir timur Semenanjung Kamchatka, Rusia, memicu gelombang tsunami Pasifik yang menyebar ke berbagai negara. 

Selain menyebabkan evakuasi tsunami besar-besaran, peristiwa ini juga menimbulkan kerusakan fisik pada infrastruktur pesisir serta dampak lingkungan yang nyata.

Baca juga: Video Menegangkan Saat Dokter Rusia Operasi Pasien di Tengah Gempa Kuat

Sejumlah pelabuhan di Rusia dan Jepang mengalami kerusakan akibat gelombang setinggi empat meter. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di sisi lain, empat ekor paus dilaporkan terdampar di pantai Jepang setelah gelombang tiba.

Lantas, bagaimana dampak nyata gempa Rusia M 8,8 terhadap negara-negara lain?

Kuril dan Petropavlovsk: banjir hingga kerusakan pelabuhan

Badan Geofisika Rusia mencatat tsunami setinggi enam meter di beberapa titik berpenduduk di wilayah Kuril. Pemerintah setempat langsung menetapkan status darurat. 

Dikutip dari The Indian Times, Rabu (30/7/2025), Distrik Kuril Utara, yang terdampak gempa dan tsunami hari ini sempat dinyatakan dalam status darurat oleh otoritas setempat.

Pelabuhan perikanan Severo-Kurilsk menjadi salah satu yang terdampak paling parah. 

Gelombang tsunami membanjiri kawasan pelabuhan dan memutus pasokan listrik ke daerah tersebut. 

Pemerintah meminta warga menjauh dari pantai dan mengungsi ke dataran tinggi.

Baca juga: 8 Gempa Terbesar dalam Sejarah yang Memicu Tsunami

Jepang alami dampak tsunami hingga paus terdampar

Di Jepang, wilayah Hokkaido dan pesisir timur mengalami dampak langsung dari tsunami. 

Otoritas cuaca mencatat gelombang mencapai ketinggian hingga tiga meter dan memperkirakan kemungkinan gelombang susulan. 

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa gelombang tsunami setinggi tiga meter berpotensi menghantam kota-kota pesisir sekitar pukul 01.00 GMT. 

Kapal dan perahu nelayan di pesisir Jepang mengalami kerusakan. Beberapa bangunan pelabuhan terendam. 

Selain itu, media Jepang melaporkan adanya empat paus terdampar di pesisir. Penyebab pus-paus itu terdampar diduga akibat gangguan arus laut yang ditimbulkan oleh tsunami.

Baca juga: Ahli Jelaskan Alasan Gempa M 8,8 di Rusia Tak Sebabkan Tsunami Besar seperti di Jepang pada 2011

Crescent City catat gelombang tertinggi di daratan AS

AS turut mencatat gelombang tsunami yang mencapai pesisir barat akibat gempa di Rusia. 

Di Crescent City, California, gelombang setinggi 3,6 kaki atau 1 meter tercatat tanpa menyebabkan kerusakan besar. 

Meski begitu, pihak berwenang memperingatkan adanya arus kuat dan potensi banjir lokal. 

"Mungkin tingginya hanya sekitar satu meter, tetapi itu adalah dinding air setinggi satu meter yang membentang ratusan mil," kata Diego Melgar dari University of Oregon, dikutip dari AP News, Rabu (30/07/2025).

Peringatan tsunami juga sempat diberlakukan di Hawaii, Alaska, dan negara bagian di sepanjang Pantai Barat. 

Di Hawaii, sirene evakuasi dibunyikan setiap sepuluh menit hingga tsunami pertama tiba. 

Penduduk diminta mencari tempat yang lebih tinggi. Setelah dampak dinyatakan tidak signifikan, peringatan tersebut dicabut.

Letusan Gunung Klyuchevskaya warnai krisis tsunami di Kamchatka

Di wilayah Kamchatka, aktivitas vulkanik terekam oleh kamera saat lava Gunung Klyuchevskaya mengalir di lereng barat. 

Meski tidak berkaitan langsung, letusan ini terjadi dalam waktu berdekatan dengan gempa utama.

Gempa Kamchatka kali ini disebut sebagai salah satu yang terkuat dalam dekade terakhir. 

"Gempa hari ini merupakan yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir," kata Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dikutip dari Reuters, Rabu (30/07/2025). 

Gempa ini memicu peringatan tsunami global di wilayah zona Cincin Api Pasifik, mencakup Rusia, Jepang, Amerika Serikat, hingga kawasan Pasifik Selatan.

Baca juga: BMKG Resmi Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia akibat Gempa Rusia

Sistem peringatan dini dianggap meminimalisir korban

Otoritas di Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat menegaskan bahwa sistem peringatan dini tsunami berjalan efektif dalam memperkecil risiko korban jiwa. 

"Kami punya air, beberapa camilan, kami akan tetap meningkatkannya," kata seorang wisatawan di Honolulu."

Sejumlah negara lain seperti Peru, Ekuador, dan Chili juga sempat mengeluarkan peringatan sebelum akhirnya mencabutnya setelah gelombang mereda.

Secara keseluruhan, gempa bumi M 8.8 di Kamchatka tidak hanya menjadi pengingat akan potensi bencana di wilayah Cincin Api Pasifik, tapi juga menunjukkan bagaimana satu peristiwa geologi dapat memicu dampak yang besar. 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi