KOMPAS.com - Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi Sapto Pribowo telah menempati posisi baru sebagai komisaris Transjakarta.
Penunjukannya diketahui melalu unggahan media sosial PT Transjakarta.
"Selamat bertugas Bapak Johan Budi Sapto Pribowo sebagai Komisaris Transjakarta," bunyi unggahan media sosial @pt_transjakarta, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/8/2025).
Baca juga: Bikin Cak Imin Ngiler, Siapa Saja Wamen yang Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN?
Penunjukan Johan Budi sebagai Komisaris Transjakarta menarik perhatian publik bukan semata karena posisinya, tetapi karena latar belakang panjangnya di lembaga-lembaga negara strategis.
Sebelum ini, ia pernah menjadi juru bicara KPK, Staf Khusus Presiden, hingga anggota DPR RI.
Dengan riwayat pengabdian di berbagai sektor, perjalanan karier Johan Budi menjadi sorotan karena mencerminkan pergeseran fungsi dari penegakan hukum ke pengelolaan layanan publik.
Lantas, bagaimana perjalanan karier Johan Budi sebelum diangkat sebagai komisaris Transjakarta?
Karier awal di media dan dunia akademik
Dilansir dari Kompas.com, (16/9/2019), Johan Budi meniti karier di dunia jurnalistik sebelum dikenal sebagai pejabat negara.
Ia menjadi kolumnis Harian Media Indonesia (1994–1999), kemudian menjadi reporter dan editor di Majalah Forum Keadilan (1995–2000).
Pada tahun 2000, ia bergabung dengan Majalah Tempo sebagai editor desk Politik.
Di media tersebut, ia menduduki sejumlah posisi seperti Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri, editor desk Nasional, hingga editor desk Investigasi.
Selain itu, Johan juga pernah menjadi dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul pada 2004–2005.
Baca juga: Daftar Wamen yang Rangkap Jabatan sebagai Komisaris BUMN, Terbaru Giring Ganesha
Menjadi wajah KPK di era awal reformasi antikorupsi
Pada 2006, Johan Budi ditunjuk sebagai Juru Bicara KPK. Ia memegang posisi ini selama delapan tahun.
Kariernya kemudian berlanjut menjadi Deputi Pencegahan pada 2014, dan Pelaksana Tugas Pimpinan KPK pada 2015 bersama Taufiequrachman Ruki dan Indriyanto Seno Adji.
Selama menjabat di KPK, Johan menghadapi berbagai bentuk intimidasi.
"Saya dulu pernah roda mobil saya itu dikendurin, terus ditabrak pernah itu naik mobil. Ditabrak dari samping," ujarnya.
Masuk istana sebagai Staf Khusus Presiden
Usai bertugas di KPK, Presiden Joko Widodo menunjuk Johan sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi pada Januari 2016.
Ia mengemban jabatan ini selama hampir tiga tahun, sebelum memilih mundur untuk maju sebagai calon anggota legislatif.
"Mohon maaf jika selama saya bertugas sebagai staf khusus presiden ada salah kata dan tindakan. Terima kasih atas kerja samanya selama ini," kata dia dalam ucapan perpisahan kepada wartawan dan Menteri Kabinet Kerja.
Baca juga: Siapa Stella Christie? Wamen yang Diangkat Menjadi Komisaris Pertamina Baru
Terjun ke dunia politik sebagai anggota DPR
Pada 2018, Johan memutuskan masuk ke dunia politik melalui PDI Perjuangan.
"Saya memutuskan untuk beralih dalam ladang pengabdian yang berbeda, yaitu melalui jalur politik," ucapnya pada 17 Juli 2018.
Ia mencalonkan diri dari dapil Jawa Timur VII dan berhasil meraih 76.395 suara dalam Pemilu 2019.
Johan menjabat sebagai anggota DPR RI untuk periode 2019–2024.
Sebagai politisi, Johan menjalankan kampanye tanpa mengandalkan politik uang. Ia menolak praktik pemberian kompensasi kepada pemilih.
"Saya tidak mau orang datang karena ada uang transport. Mau datang ya silakan, kalau enggak ya tidak apa-apa," katanya saat kampanye.
Ia mengandalkan alat peraga kampanye dari Tim Kampanye Nasional Jokowi–Ma’ruf dan DPP PDI-P.
Dana kampanye digunakan untuk kebutuhan logistik seperti transportasi, penginapan, dan distribusi materi kampanye.
Baca juga: Profil Cak Lontong yang Ditunjuk Menjadi Komisaris Ancol
Mengisi jabatan baru sebagai Komisaris Transjakarta
Pada Agustus 2025, Johan diangkat sebagai Komisaris PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Tak sendirian, Johan bersama dua nama lain yaitu Zudan Arif Fakrulloh dan Muhammad Ainul Yakin telah ditunjuk untuk mengemban posisi baru tersebut.
"Selamat mengemban amanah baru. Terus hadirkan perubahan nyata demi transportasi publik yang lebih modern, aman, dan terjangkau. Bersama membangun Transjakarta semakin inklusif untuk menuju Jakarta kota global,” tulis manajemen Transjakarta.
Penunjukan Johan dilakukan bersamaan dengan selesainya masa tugas dua komisaris sebelumnya, Mashuri Masyhuda dan Bambang Eko Martono.
(Sumber: Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty, Ambaranie Nadia Kemala Movanita | Editor: Akhdi Martin Pratama, Bayu Galih)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.