KOMPAS.com - Fenomena pengibaran bendera One Piece dalam berbagai aksi menjelang peringatan HUT ke-80 RI di Indonesia menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Fenomena pengibaran bendera One Piece tergolong unik, meski sebagian pihak menilai hal ini mengurangi kesakralan Hari Kemerdekaan.
Padahal sebenarnya, penggunaan simbol fiksi populer dalam konteks aksi protes sosial dan politik sebenarnya bukan hal baru dan bahkan pernah digunakan di berbagai negara lainnya sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Di berbagai belahan dunia, ikon-ikon dari film, anime, komik, hingga video game kerap diadopsi sebagai alat ekspresi perlawanan.
Selain karena sifatnya yang mudah dikenali, penggunaan simbol fiksi bermuatan emosi kolektif dan mewakili semangat kebebasan.
Simbol-simbol fiktif ini tidak hanya menjadi bentuk perlawanan visual, tetapi juga mencerminkan harapan, keresahan, hingga solidaritas dalam menghadapi ketidakadilan.
Lantas, simbol fiksi apa saja yang pernah dijadikan sebagai inspirasi dalam aksi protes rakyat?
Baca juga: Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI, Pakar: Negara Harus Mendengar, Bukan Menghakimi
Simbol fiksi yang pernah dijadikan alat protes rakyat
Berikut ini adalah deretan simbol fiksi yang pernah digunakan dalam aksi protes di berbagai negara:
1. Topeng Guy Fawkes di gerakan Ocuppy Wall Street
Dilansir dari The Guardian, Jumat (4/11/2011), pada tahun 2011, wajah Guy Fawkes dengan kulit pucat, senyum beku, dan janggut khas muncul bukan sebagai simbol teror, melainkan sebagai lambang perlawanan.
Topeng yang dipopulerkan lewat komik dan film V for Vendetta ini digunakan secara luas dalam demonstrasi Occupy Wall Street, mewakili semangat antiotoritarian dan kemarahan terhadap kapitalisme.
Ironisnya, topeng tersebut diproduksi secara komersial oleh perusahaan besar, mencerminkan paradoks dalam gerakan yang justru menentang dominasi korporasi.
Guy Fawkes, tokoh sejarah yang dulu dicap sebagai pengkhianat karena rencananya meledakkan parlemen Inggris, bertransformasi dalam budaya populer menjadi ikon pembebasan dan demokrasi.
Baca juga: DPR Sebut Simbol Pembangkangan, Apa Makna Logo Bendera One Piece?
Para penciptanya di dunia komik melihat sosok ini bukan sebagai teroris, melainkan sebagai simbol keberanian menentang ketidakadilan sistemik.
Kini, tanggal 5 November tak lagi sekadar Bonfire Night dengan patung Fawkes yang dibakar, tetapi menjadi refleksi ulang atas makna perlawanan.
Namun, penggunaan topeng Fawkes tidak bisa dilepaskan dari humor dan absurditasnya.
Seperti tradisi karnaval di masa lalu, di mana masyarakat mengejek penguasa lewat topeng-topeng lucu dan menyeramkan, pemakaian topeng ini sering kali bersifat satiris.
Baca juga: Reaksi Beragam Pejabat Pemerintah soal Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI
2. Wakanda Forever (Black Panther) dalam Black Lives MatterSebagaimana diberitakan NPR (30/12/2020), gerakan Black Lives Matter (BLM) menjelma menjadi fenomena global setelah kematian tragis George Floyd, pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi di Minneapolis, AS.
Gelombang protes yang awalnya pecah di berbagai kota di Amerika Serikat dengan seruan “Nyawa orang kulit hitam itu penting,” segera menyebar ke seluruh dunia.
Di berbagai negara, demonstran menyuarakan penolakan terhadap rasisme sistemik dan kekerasan aparat, yang tidak hanya terjadi di Amerika.
Menurut laporan San Fransisco Chronicle (28/8/2025), dalam gelombang protes Black Lives Matter itu, simbol Wakanda Forever dari film Black Panther muncul sebagai bentuk solidaritas dan kebanggaan identitas kulit hitam.
Salah satu momen paling mencolok terjadi di Oakland, ketika frasa tersebut diproyeksikan ke gedung publik sebagai penghormatan atas wafatnya aktor Chadwick Boseman dan sekaligus seruan moral dalam perjuangan melawan rasisme sistemik.
Baca juga: 10 Bajak Laut Legendaris yang Mendunia, Beberapa Nama Sama dengan Karakter dalam One Piece
3. Three-finger salute (The Hunger Games) di ThailandDilansir dari The Guardian, Selasa (3/6/2024), dalam protes menentang kudeta militer di Thailand antara tahun 2014 hingga 2020, rakyat mengadopsi salam tiga jari (three-finger salute) dari film The Hunger Games sebagai simbol perlawanan damai terhadap rezim.
Salam ini dilakukan dengan menempelkan tiga jari tengah tangan kiri ke bibir, lalu mengangkatnya ke udara.
Gestur ini menjadi bentuk ekspresi diam yang menuntut kebebasan, demokrasi, dan hak politik, serta merespons pembatasan kebebasan sipil oleh junta.
Meski awalnya dianggap simbol fiksi, salam tersebut segera menjadi ikon nyata perlawanan, mewakili semangat serupa dengan nilai Revolusi Perancis yakni kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan.
Pemerintah militer mengaku memantau aksi tersebut, bahkan mengancam akan menangkap massa jika salam itu dilakukan dalam kelompok.
Aktivis seperti Sombat Boonngam-anong mendorong publik melakukan aksi salam tiga jari, tiga kali sehari sebagai bentuk pembangkangan sipil, meski dalam situasi pengawasan ketat aparat.
Baca juga: Bendera One Piece Berkibar, Warga: Protes dari Rakyat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.