Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Styrofoam, Warga Korea Utara Ini Nekat Berenang Lewati Lautan ke Korea Selatan

Baca di App
Lihat Foto
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Memulai hidup baru di Korea Selatan dapat menjadi tantangan bagi para pembelot Korea Utara.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Seorang warga Korea Utara kedapatan nekat berenang mengarungi lautan untuk bisa menuju Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Kamis (7/8/2025) menyatakan, warga Korea Utara itu berhasil berenang melintasi perbatasan maritim de facto di lepas pantai barat Semenanjung Korea pada Rabu (30/7/2025) malam.

Northern Limit Line atau Garis Batas Utara disebut kerap menjadi jalur pelarian bagi pembelot Korea Utara yang berenang ke Pulau Ganghwa, Korea Selatan.

"Militer Korea Selatan mendeteksi individu tersebut berada di dekat sisi utara garis tengah sungai," ujar seorang pejabat Militer Korea Selatan, dikutip dari AFP.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Korea Selatan kemudian mengatakan warga Korea Utara tersebut telah berada dalam tahanan.

Baca juga: Jaksa Korea Selatan Ajukan Surat Perintah Penangkapan Mantan Ibu Negara Kim Keon Hee

Keinginan membelot ke Korea Selatan

Otoritas Korea Selatan menyampaikan, warga Korea Utara itu pada mulanya ditemukan personel Angkatan Laut dalam kondisi terikat pada gabus styrofoam di lautan.

Disebutkan, orang itu tampak melambaikan tangan dan meminta pertolongan kepada petugas. Saat dihampiri, ia secara langsung menyampaikan keinginannya.

"Saya ingin membelot ke Korea Selatan," ujar pria tersebut kepada petugas, sebagaimana diceritakan seorang pejabat Militer Korea Selatan.

Otoritas Korea Selatan mengatakan, operasi penyelamatan itu memakan waktu sekitar 10 jam. Individu tersebut berhasil diselamatkan pada Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, warga Korea Utara tersebut kini berada dalam tahanan.

Pulau Ganghwa yang terletak di barat laut Seoul sendiri merupakan salah satu wilayah Korea Selatan yang paling dekat dengan Korea Utara.

Beberapa perairan di sekitarnya hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan maritim kedua negara.

Baca juga: Sajikan Menu Inovatif Berisi Semut, Restoran di Korea Selatan Terancam Denda Rp 600 Juta

Sudah puluhan ribu warga Korea Utara yang kabur sejak 1950-an

AFP melaporkan, puluhan ribu warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak Semenanjung Korea terpecah akibat perang pada 1950-an.

Sebagian besar dari mereka terlebih dahulu menyeberang ke China melalui jalur darat, lalu memasuki negara ketiga seperti Thailand, sebelum akhirnya tiba di Korea Selatan.

Pembelotan melalui perbatasan darat yang membelah Semenanjung Korea tergolong jarang terjadi karena wilayah tersebut dipenuhi hutan lebat, ranjau darat, dan dijaga ketat oleh tentara dari kedua negara.

Namun, pada Juli lalu, seorang pria Korea Utara membelot ke Selatan dengan menyeberangi Military Demarcation Line atau Garis Demarkasi Militer.

Jumlah keberhasilan pelarian diketahui menurun drastis sejak 2020, setelah Korea Utara menutup perbatasannya.

Penutupan ini diduga disertai perintah tembak di tempat di sepanjang perbatasan dengan China guna mencegah penyebaran Covid-19.

Warga Korea Utara yang tiba di Korea Selatan biasanya akan diserahkan kepada badan intelijen terlebih dahulu untuk menjalani proses penyaringan.

Baca juga: Aktris Korea Kang Seo-ha Meninggal di Usia 31 Tahun, Punya Riwayat Kanker Lambung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: AFP
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi