KOMPAS.com – Film animasi Merah Putih: One for All belakangan ini tengah ramai disorot publik.
Perbincangan mencuat setelah trailer perdana film tersebut dirilis dan menyebar di berbagai platform, mulai dari YouTube hingga media sosial.
Sebagian kalangan mempertanyakan kualitas animasi yang dinilai masih kaku dan kurang halus.
Gerakan 11 karakter yang muncul dalam trailer tampak terpatah-patah, dengan gestur yang belum luwes.
Baca juga: 5 Fakta Film Animasi Merah Putih: One For All
Tak sedikit yang kemudian membandingkannya dengan Jumbo, film animasi Indonesia lain yang baru rilis beberapa bulan lalu.
"Dukung animasi tanah air sih dukung ya, tapi ga gini juga... Jumbo vs Merah Putih One for All... Yang satu 'SKY HIGH' dan yang satunya lagi..." tulis pengguna akun X @Andra********.
“Umm... Didn’t we just had Jumbo few months ago?” tulis pengguna X lainnya.
Film produksi Perfiki Kreasindo ini diproduseri oleh Toto Soegriwo, serta disutradarai Endiarto dan Bintang yang juga menulis cerita dan alurnya.
Jadwal tayang perdana telah ditetapkan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bertepatan dengan momen menjelang peringatan HUT ke-80 RI.
Sinopsis film Merah Putih: One for All
Dengan durasi 1 jam 10 menit dan kategori SU (Semua Umur), film ini mengisahkan sekelompok anak di sebuah desa yang tengah bersiap menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.
Dalam sinopsis resminya, dijelaskan bahwa mereka tergabung dalam Tim Merah Putih, sebuah kelompok khusus yang dipercaya menjaga bendera pusaka yang selalu dikibarkan setiap 17 Agustus.
Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera tersebut tiba-tiba hilang secara misterius.
Delapan anak dengan latar belakang budaya yang berbeda, yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa, kemudian bersatu untuk menjalankan misi penting menemukan kembali bendera itu.
Baca juga: Jadi Sorotan, Ini Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Animasi Merah Putih One For All
Mereka adalah Neka, Yahya, Nabila Yasmin, Sky, Nathan, Billy, Rangga, dan Bintang.
Perjalanan mereka penuh tantangan, mulai dari menyeberangi sungai, menembus hutan, menghadapi badai, hingga belajar meredam ego masing-masing.
Semua rintangan itu dihadapi demi satu tujuan, yaitu mengibarkan bendera pada Hari Kemerdekaan.
Melalui keberanian, kerja sama, dan kecintaan pada Tanah Air, mereka membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan sumber kekuatan.
Petualangan ini dilaporkan telah dirangkai dengan momen-momen lucu, tegang, haru, dan menginspirasi.
Film ini diharapkan dapat menjadi tontonan yang sarat pesan persatuan, persahabatan, dan semangat nasionalisme.