KOMPAS.com - Mengatur keuangan pribadi memang tidak selalu mudah. Tanpa sadar, kita sering terjebak dalam kebiasaan yang membuat pengeluaran membengkak.
Kesalahan kecil yang dilakukan berulang kali dapat menguras dompet, meski awalnya tidak terasa.
Tanpa perencanaan dan kontrol yang baik, kebiasaan ini perlahan menggerus anggaran dan membuat keuangan berantakan.
Lantas, apa saja kesalahan atau kebiasaan yang tanpa disadari bikin dompet kita boncos?
Baca juga: Gen Z Disebut Tak Bisa Menabung meski Sudah Lama Kerja, Perencana Keuangan Berikan Tipsnya
Kesalahan yang ternyata bikin boros keuangan
Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group, Andy Nugroho, mengungkapkan ada empat kesalahan umum yang sebaiknya dihindari agar kondisi keuangan tetap sehat.
“Dalam situasi keuangan yang sulit, ada beberapa kesalahan pengeluaran yang sering terjadi dan perlu dihindari agar keuangan pribadi tidak boncos,” kata Andy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/8/2025).
Empat kesalahan tersebut meliputi:
- Tidak menabung atau berinvestasi
- Bersikap FOMO (takut ketinggalan tren) dan FOPO (takut dikomentari orang lain) sehingga cenderung konsumtif dan mengutamakan gaya hidup
- Menghabiskan uang untuk barang-barang konsumtif, bukan produktif
- Enggan belajar dan mencari penghasilan tambahan atau memulai bisnis
Menurut Andy, kebiasaan-kebiasaan tersebut sering dilakukan tanpa disadari. Jika sudah terlanjur, sebaiknya segera diperbaiki.
Tips hindari boncos
Ia melanjutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam pengaturan keuangan pribadi agar terhindari dari boncos, termasuk:
Kurangi pengeluaran, tambah pemasukanDalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, terlebih jika menghadapi situasi seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), Andy menyebut, hal terpenting adalah menekan pengeluaran yang tidak penting dan menambah pemasukan.
"Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini, apalagi semisal kita sedang terkena badai PHK, maka yang harus dilakukan adalah dengan mengurangi pengeluaran dan menambah pemasukan. Hal yang perlu dikurangi adalah pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tidak urgent dan merupakan keinginan semata, bukan sebuah kebutuhan," ungkap dia.
Pengeluaran yang bisa ditekan antara lain belanja pakaian, gadget, atau jajan makanan dan minuman yang sifatnya hanya keinginan, bukan kebutuhan.
Sementara itu, pemasukan bisa ditambah dengan memperpanjang jam kerja, mengambil pekerjaan sampingan, atau merintis usaha sendiri. Menabung dan berinvestasi juga menjadi bagian dari strategi ini.
Pentingnya dana daruratAndy juga menekankan pentingnya memiliki dana darurat sebagai “tameng” terakhir saat kondisi keuangan terhimpit.
Dana darurat hanya digunakan untuk kebutuhan yang benar-benar penting atau mendesak.
Cara memulainya sederhana, yakni sisihkan uang di awal saat menerima gaji, lalu masukkan ke rekening terpisah khusus dana darurat, terpisah dari rekening harian.
Jumlahnya bisa disesuaikan dengan kemampuan, yang terpenting konsisten.
"Gunakan dana darurat hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting atau urgent," kata Andy.
Dengan menghindari empat kesalahan tadi dan disiplin menyiapkan dana darurat, keuangan pribadi akan lebih siap menghadapi kondisi ekonomi yang tak menentu.
Baca juga: Pengeluaran Jebol di Awal Bulan? Ini Tips dari Perencana Keuangan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.