Malaysia Bakal Susun Undang-Undang untuk Berantas Calo Tiket Konser

KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia berupaya memberantas maraknya calo konser musik yang menyebabkan harga tiket My Chemical Romance pada 2026 naik sampai 940 dollar AS (sekitar Rp 15 juta).

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi Malaysia, Teo Nie Ching dalam konferensi pers di Johor, Permas Jaya, Minggu (10/8/2025).

Teo mengatakan, pemerintah menyadari adanya masalah ini dan telah meninjau Undang-Undang untuk mengatasi maraknya calo tiket di konser-konser besar.

Ia mencontohkan adanya laporan pada konser artis K-pop G-Dragon bulan lalu yang membuat harga tiket melonjak jadi 20.000 ringgit (sekitar Rp 76 juta).

"Salah satu solusi yang mungkin adalah membuat undang-undang khusus yang akan meminta pertanggungjawaban para calo," kata Teo, dikutip dari The Star, Minggu (10/8/2025).

Menurutnya, pemerintah telah bekerja sama dengan penyelenggara acara dan perusahaan tiket untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan ini.

Baca juga: Penyebab Kematian Zara Qairina di Malaysia Masih Jadi Misteri, Picu Gelombang Spekulasi

Publik sambut baik rencana pemerintah

Meskipun belum ada rincian tambahan mengenai kebijakan tersebut, masyarakat menyambut baik pengumuman itu.

Sebab, penggemar musik di Malaysia sudah lama bergelut dengan para calo yang melakukan scalping.

Scalping adalah kegiatan menimbun tiket dalam jumlah terbatas untuk dijual dengan nilai tinggi ketika permintaan meningkat.

Padahal, Malaysia kerap menjadi tempat tur musisi internasional. Dengan begitu, adanya konser-konser besar menjadi sasaran empuk para calo.

Baca juga: Tiket Konser Coldplay Diborong Calo, Menteri Malaysia Panggil Promotor

Calo tiket konser di Malaysia

Bulan lalu, para penggemar dikecewakan oleh situs penjualan tiket yang bermasalah untuk mendapatkan tiket konser band Amerika, My Chemical Romance.

Banyak penggemar gagal mendapatkan tiket akibat tingginya traffic pada situs tersebut.

Dalam keadaan seperti itu, mereka berhadapan dengan banyaknya calo yang menawarkan tiket seharga 4.000 ringgit (sekitar Rp 15 juta).

Nominal ini enam kali lipat lebih besar dibandingkan dengan harga aslinya yang hanya 600 ringgit (sekitar Rp 2,3 juta), dikutip dari SCMP, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Tunawisma yang Diberi Nasi Isi Tulang Ayam oleh Influencer Malaysia demi Konten Akhirnya Angkat Suara

Akhirnya, penyelenggara konser mengatur tanggal konser kedua di Kuala Lumpur pada tahun depan untuk memenuhi permintaan penggemar.

Hal ini tidak dapat meredakan kekecewaan penggemar. Warga pun banyak mengeluhkan keberadaan calo di media sosial.

Sementara itu, pada Februari 2025, seorang penggemar mengaku membeli tiket konser ikon punk Green Day dari calo seharga 1.200 ringgit (sekitar Rp 4,6 juta).

Ia mengaku tidak sempat membeli tiket, tetapi sangat ingin menonton band favoritnya sejak kecil.

Namun, ia tidak diperbolehkan masuk karena tiket yang dibelinya ternyata palsu.