Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Berhasil Ciptakan Berlian Heksagonal dari Meteorit

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Racool_studio
Ilustrasi berlian
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Ilmuwan dari China dan Amerika Serikat mengumumkan keberhasilan mereka menciptakan berlian berstruktur heksagonal dalam jumlah cukup besar untuk diuji sifat fisiknya.

Ini merupakan sebuah pencapaian yang telah diincar selama lebih dari enam dekade. 

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 30 Juli 2025 ini menandai pertama kalinya material langka tersebut diproduksi dalam ukuran antara 0,1 hingga 1 milimeter, cukup besar untuk pengujian skala Vickers.

Berlian heksagonal atau lonsdaleite memiliki susunan atom karbon yang berbeda dari berlian kubik konvensional. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alih-alih struktur tetrahedral, atomnya tersusun heksagonal, sehingga berpotensi mengurangi kelemahan pada titik pembelahan. 

Material ini diyakini bisa melampaui kekerasan berlian biasa, meski pengujian terbaru menunjukkan peningkatan kekerasan hanya sedikit.

Baca juga: Berlian Terbesar Kedua di Dunia Ditemukan di Botswana, Presiden Sampai Terkejut

Dari grafit berkualitas tinggi ke kristal super keras

Dilansir dari IFL Science, Rabu (13/8/2025), tim yang dipimpin Profesor Ho-kwang Mao dari Center for High Pressure Science and Technology Advanced Research menggunakan kombinasi tekanan ekstrem dan pemanasan laser pada kristal grafit berkualitas tinggi. 

Struktur yang dihasilkan dipastikan melalui difraksi elektron, sebelum diuji dengan mesin pres multi-anvil.

Meski dominan berstruktur heksagonal, kristal yang dihasilkan masih mengandung jejak ketidaksempurnaan berlian kubik. 

Hal ini diduga menjadi penyebab mengapa tingkat kekerasannya belum sebanding dengan prediksi model teoretis. 

"Temuan ini membuka peluang eksplorasi berlian heksagonal sebagai material teknologi berpotensi unggul," kata Mao.

Baca juga: NASA Temukan Lapisan Berlian Setebal 16 Kilometer di Merkurius

Jejak dari luar angkasa hingga prospek teknologi masa depan

Secara alami, lonsdaleite pertama kali ditemukan di meteorit Canyon Diablo, terbentuk akibat benturan asteroid raksasa yang menghantam Bumi. 

Namun, dalam kondisi alami, material ini hanya ditemukan dalam jumlah kecil dan bercampur dengan berlian kubik maupun grafit, sehingga sulit mempelajari sifat aslinya.

Mao bersama tim peneliti memanfaatkan kombinasi pemanasan laser dan tekanan tinggi pada grafit untuk membentuk kristal lonsdaleite. 

Struktur kristal yang dihasilkan kemudian diverifikasi melalui teknik difraksi elektron, sebelum diuji tingkat kekerasannya menggunakan mesin pres multi-anvil.

Baca juga: Penumpang Selundupkan 6,8 Kg Emas dan Berlian di Bungkus Mi, Nilainya Rp 12,5 Miliar

"Berlian heksagonal hasil sintesis ini diharapkan dapat membuka jalan baru bagi pengembangan material superkeras dan perangkat elektronik kelas atas," ujar Mao sebagaimana dikutip dari Xinhua News, Kamis (31/7/2025).

Produksi skala laboratorium yang berhasil dilakukan Mao dan tim membuka harapan baru untuk pengembangan material super keras serta perangkat elektronik kelas atas. 

Meski demikian, para ahli menilai, pemanfaatannya di industri akan bergantung pada seberapa jauh peningkatan kekerasan yang bisa dicapai dan biaya produksinya dibandingkan berlian konvensional.

Baca juga: Mengenal Fenomena Hujan Berlian di Planet Uranus dan Neptunus, Apa Penyebabnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi