KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menjanjikan 288.000 layar pintar, smart TV, dan smart platform ke sekolah-sekolah dalam Sidang Tahunan MPR RI tahun 2025, pada Jumat (15/8/2025).
Dalam pidato kenegaraannya yang pertama tersebut, Prabowo menyampaikan, media pembelajaran digital itu akan disebarkan hingga ke daerah pelosok.
Dengan begitu, anak-anak di desa yang tertinggal dan tidak memiliki guru bagus, bisa tetap mengikuti pelajaran dari guru-guru terbaik secara virtual, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
Selain itu, Prabowo juga menyampaikan sejumlah capaian dari program prioritasnya, meliputi Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, hingga Cek Kesehatan Gratis.
Lantas, bagaimana tanggapan pengamat terkait rencana distribusi perangkat belajar digital tersebut?
Baca juga: Kemenaker Bakal Sulap 59 BLK Pusat dan Daerah Jadi Sekolah Rakyat
Pengamat sebut peralatan bisa menunjang belajar, tapi...
Pengamat pendidikan Ina Liem berpendapat bahwa penyebaran perangkat digital akan membantu, terutama di daerah-daerah minim akses teknologi.
Namun, dia tidak menilainya sebagai penunjang pengembangan pendidikan yang bersifat utama.
"Peralatan seperti ini bisa menunjang proses belajar, tapi sifatnya sekunder. Namun menurut saya, urgensi kita bukan di sana," terang Ina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/8/.2025).
Menurut Ina, pidato Presiden seharusnya menekankan bagaimana arah besar pendidikan bangsa.
Dia melanjutkan, Presiden sebaiknya memaparkan mengenai bagaimana cara menyiapkan generasi yang memiliki karakter bangsa.
Selain itu, Presiden juga perlu menjelaskan bagaimana agar generasi mampu bersaing global dan adaptif dengan perubahan zaman.
"Kalau fokusnya justru ke jumlah perangkat, publik menangkap kesan bahwa arah pendidikan direduksi hanya ke soal sarana," tutur Ina.
"(Ini) menimbulkan pertanyaan, apakah ini sedang bagi-bagi proyek?" sambung dia.
Ina pun mengibaratkan Kepala Negara sebagai seorang CEO perusahaan besar.
Saat berpidato ke publik, menurut dia, CEO seharusnya membicarakan strategi masa depan dan bukan memaparkan jumlah laptop yang dibeli kantor.
Dia mengingatkan, prioritas utama untuk menunjuang berkembangnya pendidikan di negara ini adalah beberapa hal yang bersifat kualitas, bukan kuantitas.
"Prioritas yang kita harapkan sebetulnya integritas sistem pendidikan, pemerataan kualitas, peningkatan kompetensi guru, penguatan karakter, dan toleransi," imbuh dia.
Baca juga: 6 Poin Penting yang Disampaikan Prabowo Pada Pidato Kenegaraan 15 Agustus 2025
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.