Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklon Tropis NONGFA dan Bibit Siklon Tropis 95W Muncul di Wilayah Indonesia, Apa Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
Gambar citra satelit ditemukannya bibit siklon tropis NONGFA dan bibit siklon tropis 95W.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan dua sistem badai di sekitar Indonesia, yakni Bibit Siklon Tropis 95W dan Siklon Tropis NONGFA pada Sabtu (30/8/2025).

Berdasarkan rilis resmi BMKG, Sabtu (30/8/2025), Bibit Siklon Tropis 95W ditemukan Laut Filipina, sementara Siklon Tropis NONGFA berada di Laut Cina Selatan.

Keduanya berpotensi memengaruhi kondisi cuaca dan gelombang laut di beberapa wilay Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 29-30 Agustus 2025

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Siklon Tropis 95W

Bibit Siklon Tropis 95W mulai terbentuk pada Jumat (29/8/2025) pada pukul 13.00 WIB. Bibit Siklon Tropis tersebut ditemukan di wilayah Laut Filipina, barat laut Kepulauan Palau yang termasuk dalam wilayah pantauan BMKG.

Berdasarkan analisis BMKG, pusat sirkulasi terdeteksi dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam).

Aktivitas awan konvektif di sekitar sistem cenderung menurun dalam 6–12 jam terakhir yang menandakan perkembangan siklon masih lemah.

Meski demikian, kondisi suhu muka laut mencapai 29 hingga 32 derajat, dengan kelembapan udara yang cukup tinggi, serta gelombang atmosfer skala besar masih memberikan peluang pertumbuhan sistem.

Namun, lemahnya suplai angin masuk, divergensi lapisan yang terbatas, serta adanya geseran angin vertikal sedang menghambat proses penguatan lebih lanjut.

BMKG memperkirakan, dalam 24–72 jam ke depan, sistem ini akan bergerak ke arah barat hingga barat laut menuju perairan timur Filipina.

Bibit siklon ini berpeluang rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis.

Baca juga: Ramai Citra Jawa Barat Memerah, BMKG Ungkap Fakta Cuaca Sebenarnya

Siklon Tropis NONGFA

Sementara itu, Siklon Tropis NONGFA terbentuk dari bibit siklon 93W sebelumnya. BMKG mengatakan siklon tropis tersebut terpantau di Laut Cina Selatan atau sekitar 1.550 kilometer sebelah utara Natuna.

Siklon tersebut bergerak ke arah barat hingga barat laut dengan kecepatan 15 knot (29 km/jam), menjauhi wilayah Indonesia.

BMKG mengatakan, kecepatan angin maksimum saat ini mencapai 35 knot (65 km/jam) dengan tekanan minimum 996 hPa, sehingga masuk dalam kategori siklon tropis tingkat 1.

Dalam 24 jam ke depan, siklon tersebut diperkirakan melemah menjadi tropical depression pada saat memasuki daratan Laos, dengan kekuatan angin menurun menjadi 30 knot.

BMKG mencatat, meskipun bergerak menjauhi Indonesia, Siklon Tropis NONGFA tetap memberi dampak tidak langsung terhadap kondisi laut di sekitar wilayah Indonesia.

Baca juga: Bikin Menggigil, BMKG Ungkap Wilayah Paling Dingin di Indonesia Akhir Agustus 2025

Dampak Bibit Siklon Tropis 95W dan Siklon Tropis NONGFA

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menjelaskan dampak Bibit Siklon Tropis 95W dan siklon tropis NONGFA di wilayah Indonesia.

"Dalam 24 jam ke depan, Bibit Siklon Tropis 95W berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia," ungkap Andri ketika dihubungi Kompas.com pada Sabtu (30/8/2025).

Andri mengatakan, dalam 24 jam ke depan, yakni hingga Minggu (31/8/2025) pukul 07.00 WIB, hujan sedang hingga lebat akan terjadi di Kalimantan Utara dan Papua Barat Daya.

Selain itu, gelombang laut di perairan Kepulauan Sangihe–Talaud dan Samudra Pasifik utara Maluku berukuran sedang, yakni setinggi 1,25–2,5 meter.

Sementara itu, pada siklon tropis NONGFA, Andri mengatakan tetap memberikan dampak pada wilayah Indonesia walau berada di Laut Cina Selatan. 

"Meski berada jauh di Laut Cina Selatan dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, Siklon Tropis NONGFA tetap memberi dampak tidak langsung," ungkap Andri. 

Dampak tersebut adalah gelombang laut sedang yang juga berukuran 1,25–2,5 meter di perairan Laut Natuna Utara.

Baca juga: Citra Satelit Pulau Jawa Tampak Cerah, Fenomena Bediding Kembali? Ini Kata BMKG

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau masyarakat dan pelaku aktivitas maritim untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, serta peningkatan gelombang laut di wilayah terdampak.

Dalam rilis pernyataannya, BMKG meminta nelayan, kapal kecil, dan operator transportasi laut untuk terus memperhatikan peringatan dini cuaca maritim.

“Fenomena siklon tropis, baik bibit maupun yang sudah berkembang, meski posisinya di luar wilayah Indonesia, tetap dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem maupun gelombang laut. Karena itu, kewaspadaan tetap diperlukan,” tulis BMKG dalam pernyataannya.

Baca juga: BMKG Ungkap Wilayah Mana Saja yang Terdampak Siklon Tropis Kajiki dan Bibit Siklon Tropis 93W

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi