KOMPAS.com - Tanggal 23 September bertepatan dengan sejumlah peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah.
Momen atau peristiwa bersejarah tersebut kemudian diperingati pada 22 September setiap tahunnya hingga saat ini.
Di Indonesia sendiri, 23 September diperingati sebagai Hari Maritim Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Utara.
Sementara dunia memperingati tanggal 23 September sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional.
Baca juga: 15 Agustus 2025, Peringatan 2 Dekade Momen Damai GAM-RI di Aceh
Simak penjelasan singkatnya berikut ini.
Hari Maritim Nasional
Penetapan Hari Maritim Nasional digagas oleh Presiden Soekarno setelah pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I pada 23 September 1963.
Tanggal tersebut yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 249 tahun 1964 sebagai peringatan Hari Maritim Nasional yang diperingati setiap tahun.
Perayaan ini lahir dengan tujuan untuk meneguhkan identitas Bangsa Indonesia sebagai negara maritim.
Enam tahun sebelum penetapan Hari Maritim Nasional, yakni pada 1957, Soekarno mengumumkan adanya Deklarasi Djuanda, yang menyatakan bahwa laut di sekitar Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Baca juga: Indonesia Negara Maritim, tapi Mengapa Masih Impor Garam?
HUT Provinsi Sulawesi Utara
Tanggal 23 September 2025 bertepatan dengan peringatan hari jadi ke-61 Provinsi Sulawesi Utara.
Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, daerah ini berstatus keresidenan yang merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi.
Seiring dengan perkembangan pemerintahan, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1960 Provinsi Sulawesi dibagi menjadi dua yakni Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dan Sulawesi Utara Tengah.
Baca juga: 15 Provinsi dengan Kasus Kesehatan Jiwa Tertinggi, Mana Saja?
Kemudian pada 23 September 1964, Pemerintah Indonesia memberlakukan UU nomor 13 Tahun 1964 yang menetapkan perubahan status Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah.
UU tersebut menjadikan Sulawesi Utara sebagai Daerah Otonom Tingkat I, dengan Manado sebagai Ibukotanya.
Momentum berlakunya UU No. 13/1964 tersebut dipilih sebagai hari lahirnya Provinsi Sulawesi Utara.
Baca juga: Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus yang Kini Telah Mencapai Peringatan ke-64 Tahun
Hari Bahasa Isyarat Internasional
Hari Bahasa Isyarat Internasional lahir berkat usulan Federasi Tuli Sedunia (WFD) melalui resolusi A/RES/72/161, dan diadopsi secara konsensus pada 19 Desember 2017.
Pemilihan 23 September sebagai tanggal peringatan berdasarkan pada hari berdirinya WFD pada 23 September 1951.
Ini kemudian menandai lahirnya organisasi advokasi yang salah satu tujuan utamanya adalah melestarikan bahasa isyarat dan budaya Tuli sebagai prasyarat terwujudnya hak asasi manusia.
Hari Bahasa Isyarat Internasional pertama kali dirayakan pada tahun 2018 sebagai bagian dari Pekan Tuli Internasional.
Baca juga: Bahasa Isyarat Akan Masuk Kurikulum Pendidikan Nasional, Ini Alasannya
Sumber:
Kemenko Bidang Maritim dan Investasi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)