Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Hujan Cuma di Separuh Wilayah, BMKG Jelaskan Fenomena Batas Hujan

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Ramai soal batas hujan. Fenomena apa itu? Ini kata BMKG.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan adanya batas hujan antara satu tempat dan tempat lain yang masih dalam satu wilayah, ramai di media sosial.

Dalam unggahan, tampak adanya pembatas antara satu tempat yang kering dengan tempat yang basah karena sedang diguyur hujan.

Video tersebut dimuat di akun Instagram @unde********* pada Kamis (18/9/2025).

"Pengendali hujan," tulis pengunggah.

Hingga Selasa (23/9/2025) siang, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 13.000 kali dan mendapatkan 170 komentar dari warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa membagikan pengalaman serupa dengan menyebut fenomena tersebut sebagai batas hujan.

Lantas, fenomena apa yang sebenarnya terjadi dalam video tersebut?

Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Ragasa di Laut Filipina, Berdampak Munculnya Hujan di Wilayah Indonesia


Apa itu fenomena batas hujan?

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, hujan seperti dalam unggahan video tersebut adalah fenomena garis khayal batas hujan.

"Fenomena garis khayal sebagai batas hujan di permukaan tanah memang nyata dan cukup umum terjadi, terutama di wilayah dengan kondisi geografis dan atmosfer yang kompleks," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (20/9/2025).

Ia menjelaskan, garis khayal batas hujan adalah perbedaan yang tampak jelas di permukaan tanah, antara area yang basah karena hujan dan area yang tetap kering.

Meski tidak terlihat secara permanen, batas hujan ini bisa sangat tajam. Misalnya satu sisi jalan basah, sisi lainnya kering.

"Kalau pernah melihat hujan turun hanya di satu rumah atau satu sisi jalan, itu adalah contoh nyata dari batas hujan yang tajam. Contoh di video tersebut juga sama itu," ucap Guswanto.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa garis batas hujan tidak sama dan tidak mengikuti batas administrasi wilayah.

Adapun kejadian terjadinya batas hujan di atas permukaan tanah adalah hal yang umum, terutama di daerah tropis seperti Indonesia yang memiliki tipe hujan lokal dan intensitas tinggi.

"Fenomena ini sering terlihat saat hujan lokal terjadi akibat awan konvektif yang terbentuk secara sporadis dan tidak menyebar luas," ujar Guswanto.

Baca juga: Siklon Tropis Ragasa Muncul di Dekat Indonesia, Beberapa Wilayah Ini Berpotensi Terdampak

Penyebab utama munculnya batas hujan

Lebih lanjut, Guswanto menyampaikan beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya batas hujan yang tajam. Berikut di antaranya:

1. Awan konvektif lokal

Awan hujan terbentuk dari pemanasan lokal yang intensif, menghasilkan hujan hanya di area kecil.

2. Topografi

Menurut Guswanto, pegunungan atau bukit bisa memblokir pergerakan awan hujan. Kondisi ini bisa menyebabkan satu sisi hujan dan sisi lain tetap kering.

3. Angin dan pergerakan udara

Angin darat dan laut serta pergerakan zona konvergensi bisa memengaruhi distribusi hujan secara spasial.

4. Tipe curah hujan lokal

Di Indonesia, tipe hujan lokal sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setempat seperti vegetasi, perairan, dan pemanasan tanah.

"Fenomena ini menunjukkan betapa dinamisnya atmosfer dan bagaimana faktor lokal bisa menciptakan perbedaan cuaca yang ekstrem dalam jarak yang sangat dekat," jelas Guswanto.

Baca juga: 3 Siklon Tropis Kepung Indonesia, Ini Penyebab dan Dampaknya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi